31 C
Kudus
Selasa, Februari 11, 2025

Tahun Ular Kayu, Benarkah Wilayah Pati Tidak Akan Kebanjiran?

BETANEWS.ID, PATI – Kalender China menetapkan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili atau Imlek 2025 ini, jatuh pada 29 Januari 2025 sebagai awal tahun ular kayu.

Ular merupakan shio ke-enam dari total 12 shio yang terdiri dari tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambingnya, monyet, ayam, anjing dan babi.

Baca Juga: Inspektorat Pati Periksa Sejumlah Saksi Soal Kades Tanjungrejo yang Dituding Hamili Janda

-Advertisement-

Setiap shio ini berkaitan dengan unsur emas, kayu, air, api atau tanah. Tanda shio dan unsur tahun kelahiran diyakini menentukan karakteristik seseorang. Begitu pula, dengan situasi alam atau sesuatu yang akan terjadi.

Berdasarkan siklus kalender lunar, Tahun 2025 ini bertepatan dengan tahun ular kayu. Dengan shio tersebut, lalu bagaimana dengan nasib Kabupaten Pati ke depan ke depan, khususnya terkait bencana banjir?

Benarkah, tahun ini Pati tidak ada banjir besar yang melanda seperti tahun lalu, pada saat musim hujan, seperti yang disampaikan Ketua Klenteng Hok Tik Bio Pati, Edi Siswanto.

“Jadi ini adalah tahun ular kayu, ada ular tapi kecil. Tidak mungkin banjir lah. Kalau naga, biasanya banjir. Tentunya, tahun ular kayu ini, optimislah bagi Bumi Mina Tani, ” ujar Edi.

Seperti diketahui, beberapa wilayah tetangga, yakni Grobogan dan Kudus, saat ini sedang dilanda banjir. Bahkan, dibukanya pintu Bendung Wilalung Kudus beberapa hari lalu, sempat membuat warga yang berada di aliran Sungai Juwana was-was, kalau air kiriman dari tempat tersebut melimpas ke pemukiman atau area pertanian.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo mengatakan, puncak musim hujan diprediksi masih terjadi pada bulan Januari ini hingga Februari 2025 mendatang.

Hal ini membuat beberapa wilayah di Kabupaten Pati masih berpotensi terjadinya banjir. Menurutnya, ada beberapa wilayah di Pati yang berpotensi dilanda bandang maupun banjir genangan.

Ia menyebut, untuk potensi banjir bandang, yang perlu diwaspadai adalah di wilayah Kecamatan Dukuhseti, Margoyoso, Tambakromo, Kayen dan Batangan.

Baca Juga: JMPPK Desak Presiden Moratorium Izin-izin Tambang di Jawa

“Sementara kalau untuk banjir genangan, yang perlu diwaspadai adalah sepanjang aliran Sungai Juwana. Yaitu mulai dari Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan dan Juwana, ” ujar Martinus.

Menurutnya, banjir bandang maupun banjir genangan ini, tak lepas dari dampak kerusakan hutan yang ada di wilayah Bumi Mina Tani dan sekitarnya, terutama di wilayah lereng Pegunungan Kendeng. 

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER