BETANEWS.ID, PATI – Pintu Bendung Wilalung Kudus yang airnya mengarah ke Sungai Juwana, Kabupaten Pati dibuka pada Selasa (21/1/2025) pagi. Kondisi tersebut, membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Pati diminta untuk waspada terhadap adanya banjir kiriman.
Martinus Budi Prasetya, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengatakan, bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi terkait dibukanya pintu Bendung Wilalung.
Baca Juga: Polisi Bekuk 6 Anggota Gangster yang Bacok Remaja di Jalanan Pantura Pati
Disebutnya, dibukanya pintu Bendung Wilalung ini, untuk mengurangi volume air, agar tanggul di wilayah Kudus dan Demak tidak jebol.
”Info yang masuk ke saya tadi pagi, pintu air Bendung Wilalung yang mengarah ke Sungai Juwana itu dibuka kurang lebih 10 centimeter. Tujuannya untuk mengurangi volume air di Sungai Wilanglung,” ujar Martinus, Selasa (21/1/2025).
Meskipun begitu, katanya hingga Selasa siang ini, belum ada peningkatan volume air di Sungai Juwana secara signifikan.
”Dengan dibukanya bendung Wilalung hingga siang ini belum berdampak signifikan terhadap kondisi muka air Sungai Juwana. Dalam artian, kondisi aman. Belum mengakibatkan air melimpas di persawahan maupun penduduk,” ungkapnya.
Namun, Martinus meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama warga yang tinggal di dekat Sungai Juwana. Sebab, potensi banjir semakin tinggi.
Ia menyebut, ada puluhan desa di enam kecamatan rawan banjir. Yakni mulai dari Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan hingga Kecamatan Juwana.
”Maka potensi banjir genangan terjadi mulai dari di Desa Kasian, Gadudero, Poncomulyo, Srikaton, Kayen dan seterusnya sampai Jakenan dan Juwana,” sebutnya.
Martinus meminta para petani untuk bersiap dan meningkatkan kewaspadaan. Ia menjelaskan, dengan kewaspadaan dan persiapan dini, maka kerugian akibat banjir dapat diminimalkan.
”Maka tingkatkan kewaspadaan terutama untuk menekan kerugian petani padi. Saya lihat saat ini sudah mulai menunjukkan bulir-bulir padi mulai muncul. Sikapi dengan bijaksana. Lakukan upaya agar genangan tak terdampak,” imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Tercecer di Jalan, Diduga Uang Ratusan Juta yang Dibawa Perampok
Martinus juga meminta nelayan kecil untuk waspada. Sebab, volume air bisa meningkat sewaktu-waktu.
Ia pun meminta masyarakat agar jangan membuang sampah di sungai atau anak sungai. Hal ini supaya air mengalir lancar sampai ke laut.
Editor: Haikal Rosyada