31 C
Kudus
Minggu, Februari 16, 2025

Bongko Roti, Jajanan Jadul yang Hanya Ada saat Ta’sis dan Haul Sunan Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah pengunjung terlihat berbondong-bondong berdatangan di Alun-alun Kulon Kudus untuk mengunjungi Bazar Kuliner Jadul. Acara untuk memeriahkan Ta’sis Masjid Menara Kudus ke-490. Itu menyediakan berbagai kuliner langka, termasuk Bongko Roti.

Bongko Roti merupakan jajanan tempo dulu yang kini sulit ditemukan. Melalui acara tersebut, jajanan yang tak bisa dinikmati di zaman modern seperti ini bisa ditemukan kembali.

Alistia Rina menunjukkan Bongko Roti yang dijualnya di Pasar Kuliner Jadul di Alun-Alun Kulon Kudus. Foto: Kaerul Umam

Untuk diketahui, Kuliner Jadul yang berlangsung selama enam hari, dari Minggu hingga Sabtu (12-18/1/2025), menghadirkan 23 pelaku UMKM yang menjual beragam jajanan jadul. Kehadiran kuliner tempo dulu, disambut antusias oleh pengunjung.

-Advertisement-

Baca juga: Nostalgia di Ta’sis Menara dengan Jajanan Jadul

Penjual Bongko Roti, Alistia Rina, menjelakan, jajanan tradisional khas Kudus itu memang hanya dijual dua kali setahun yaitu saat ada acara Ta’sis Masjid Menara dan Haul Sunan Kudus. Harganya juga terjangkau yakni Rp13 ribu per porsi.

“Jadi, ini benar-benar spesial. Dan saya rasa, para pecinta jajanan jadul sangat antusias adanya acara ini,” ungkapnya, beberapa hari lalu.

“Bongko roti ini seperti roti biasa, tapi cara pembuatannya ditanak dan diberi daun pisang sebagai alas. Isinya roti tawar dengan santan, sehingga teksturnya lebih kenyal dan memiliki cita rasa khas,” jelas Alistia.

Baca juga: Manis Gurihnya Selat Solo Mami di Tumpangkrasak Kudus yang Sudah Punya 2 Cabang

Bedanya dengan wedang roti, kata Rina, bongko roti memiliki rasa yang lebih khas. Sebab proses pembuatan dilakukan secara ditanak selama 20-25 menit. Terlebih yang membuat lebih khas, pengemasan bongko roti menggunakan daun pisang untuk menciptakan rasa khas.

“Pembeli sangat menantikan event seperti ini karena bongko roti tidak tersedia setiap hari. Kami juga senang bisa melestarikan makanan jadul ini. Selain mengenang tradisi, penjualan juga lumayan,” ujarnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER