31 C
Kudus
Senin, Januari 13, 2025

Bahaya! 48 Ternak di Kudus Kena PMK, 4 Mati 1 Sembuh

BETANEWS.ID, KUDUS – Kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) kini sudah terdeteksi di Kabupaten Kudus. Berdasarkan data yang dihimpun Betanews.id, hingga Sabtu (11/1/2024), kasus PMK sudah menyebabkan empat ekor ternak mati.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Arin Nikmah, menyampaikan, saat ini sudah ada 48 ekor ternak baik kerbau maupun sapi yang terkena PMK.

“Sapi yang terjangkit sebanyak 27 ekor, sementara kerbau 21 ekor. Total hewan itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kudus,” beber Arin, Sabtu (11/1/2025).

-Advertisement-

Baca juga: PMK Meluas, Harga Jual Kerbau dan Sapi di Kudus Terjun Bebas

Ia menjelaskan, dari total yang terkumpul sebanyak 101 ekor kerbau dan sapi, 48 ekor dalam kondisi sakit, empat di antaranya mati. Selain itu, lima ekor lainnya harus dipotong paksa karena kondisinya sudah kritis. 

Menurutnya, hanya satu ekor sapi saja yang dapat disembuhkan. Hingga saat ini, masih ada 38 ekor baik sapi maupun kerbau yang masihd alam perawatan.

”Saat ini, fokus kami melakukan pengobatan dan pemberian disinfektan untuk menjaga higienitas kandang-kandang peternak maupun di pasar hewan,” ungkapnya melalui pesan suara. 

Tak hanya itu, pihaknya berupaya untuk melakukan pengawasan lalu lintas hewan ternak yang masuk di Kabupaten Kudus. Selain itu, Dispertan Kudus juga memberikan edukasi mengenai pencegahan kepada pedagang hingga peternak terkait virus PMK.

Baca juga: 2.666 Ternak di Jateng Kena PMK, Pemprov Gercep Vaksinasi dan Awasi Pasar Hewan

Pihaknya selamai ini bersama tim terus melakukan penyisiran ke seluruh hewan ternak. Arin juga melakukan inventarisir kantong-kantong ternak yang menjadi sasaran vaksinasi.

”Kami juga melakukan pengumpulan data hewan ternak untuk keperluan pencegahan dan penanganan ke depannya,” sebutnya. 

Ia menyebut, saat ini Dispertan Kudus belum bisa melakukan vaksinasi. Hal itu dikarenakan dosis vaksin belum terdistribusi hingga Kudus. Pihaknya masih menunggu droping vaksin dari pusat.

Setidaknya, proses vaksinasi akan berlangsung di akhir Januari 2025. Selanjutnya, vaksinasi akan lebih dioptimalkan pada Februari 2025.

”Dosis vaksinnya, kan, dari pusat, kami sudah melakukan pengajuan, sekitar 200 vaksin. Kemungkinan baru terdistribusi akhir bulan. Jadi untuk vaksinasi menunggu dosisnya. Kini hanya bisa melakukan pengobatan dan edukasi dulu,” imbuhnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
150,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER