31 C
Kudus
Selasa, Januari 14, 2025

Tujuh Kecamatan di Jepara Terancam Banjir Rob dan Abrasi 

BETANEWS.ID, JEPARA – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara telah melakukan mitigasi bencana alam. Ada enam potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, hingga banjir rob dan abrasi yang mengancam wilayah pesisir di tujuh kecamatan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, menyebut, tujuh kecamatan yang berpotensi mengalami banjir rob dan abrasi yaitu Kecamatan Kedung, Tahunan, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Kembang, dan Keling.

Untuk Kecamatan Kedung berpotensi terjadi di Desa Kedungmalang, Surodadi, dan Panggung, Kecamatan Jepara berada di Kelurahan Jobokuto dan Ujungbatu.

-Advertisement-

Baca juga: Kawasan Kota Jepara Sempat Terendam Banjir, BPBD Siagakan Pompa Darurat 

Banjir rob, menurutnya, terjadi saat gelombang pasang air laut bersamaan dengan tingginya curah hujan. Potensi banjir rob lebih sering terjadi di wilayah pesisir Utara Jepara.

“Dampak banjir rob selain menggenangi permukiman dan lahan tambak juga mengganggu aktivitas para nelayan,” katanya, Selasa, (17/12/2024).

Sedangkan bencana abrasi menurutnya berpotensi terjadi di Kecamatan Kedung,  Tahunan, Bangsri, Mlonggo, Kembang, dan Keling.

Dampak dari bencana tersebut juga sama seperti Banjir Rob yaitu merusak permukiman serta lahan tambak milik warga yang berada di daerah pesisir.

“Banjir rob ini penyebabnya kombinasi antara curah hujan tinggi dan gelombang pasang atau banjir rob, terutama di Pesisir Bangsri dan Kedung,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Tetapkan Jepara Berstatus Siaga Bencana 

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jepara, bencana abrasi mulai terjadi di pesisir Jepara sejak 1961 dan terus terjadi hingga saat ini.

Kepala Bidang Perekenomian Infrastruktur SDA dan Kewilayahan, Bappeda Jepara, Dwi Yogo menyebut, wilayah yang sudah terkena abrasi adalah Desa Bondo, Kecamatan Bangsri yang berdampak pada sekitar 200 hektare lahan sawah sepanjang 5,5 km; Desa Balong, Kecamatan Kembang yang berdampak pada area sawah dan tempat wisata seluas 1 hektare dengan panjang sekitar 1 km.

Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling berdampak pada 31 rumah warga dan area sandaran perahu sepanjang 0,75 km; Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo berdampak pada area sawah seluas 16 hektare dan 180 rumah warga sepanjang 4,9 km; dan Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo yang berdampak pada 39 hektare sawah dan 79 rumah warga sepanjang 4 km.

“Sedangkan untuk banjir rob mulai terjadi di wilayah pesisir Jepara sekitar 10 tahunan terakhir karena diurugnya tambak-tambak sebagai area untuk sirkulasi air saat naik,” tambahnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER