BETANEWS.ID, KUDUS – Di sebuah warung hijau sederhana di Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, seorang pria berkaus abu-abu terlihat sibuk meracik mi ayam dengan cara yang berbeda. Pria itu adalah Doel, atau akrab disapa Bang Doel, pemilik warung yang dikenal dengan inovasi mie ayam gorengnya, atau yang akrab disebut Mieago.
Bang Doel memulai perjalanan di dunia kuliner pada 2010. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta. Setelah bertahun-tahun merantau, ia memutuskan pulang kampung dan mengikuti jejak keluarga istrinya yang sebagian besar adalah pedagang. Dengan dukungan penuh dari keluarga, ia membuka usaha mie ayam sederhana.
“Awalnya saya jual mi ayam biasa pakai kuah, mulai dari 2010. Tapi 2015, saya kepikiran bikin mi ayam goreng. Di daerah sini masih jarang yang jual, jadi saya coba bikin yang rasanya beda,” ujar Bang Doel.
Baca juga: Susah Cari Kerja, Bima Nekat Rintis Jualan Takoyaki yang Kini Laris Manis
Eksperimen mie ayam goreng Bang Doel pun membuahkan hasil yang memuaskan. Racikannya menghadirkan perpaduan rasa gurih, manis, dan pedas yang cocok bagi lidah pelanggan. Alhasil, cita rasa unik itu langsung menarik perhatian banyak orang, terutama anak-anak sekolah.
“Anak sekolah itu pelanggan setia saya. Selain harganya murah dan porsinya banyak, mereka suka sama rasanya yang khas,” ungkapnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu.
Dengan harga Rp8 ribu per porsi, Mieago Bang Doel mampu terjual hingga 80 hingga 100 porsi setiap harinya. Dari hasil penjualan ini, omzet Bang Doel bisa mencapai Rp1,5 juta per hari.
“Warung saya biasanya buka setiap hari mulai pukul 09.30 WIB hingga 20.00 WIB. Alhamdulillah tak pernah sepi,” tambahnya.
Penulis: Tsania Maulida, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi