BETANEWS.ID, KUDUS – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus meminta pengalokasian anggaran untuk pendidikan di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kudus Tahun 2025 tidak hanya retrotika belaka.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kudus, Ali Ihsan, meminta komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus di dunia pendidikan dengan pengalokasian anggaran. Pasalnya, selama ini alokasi anggaran di bidang tersebut belumlah sesuai. Bahkan ironisnya, beberapa hari yang lalu ada sarana dan prasarana SDN 1 Terban ambrol.
“Dan ternyata itu bukan kali pertama ini saja. Tahun lalu ada SD di Hadiwarno rusak dan tahun sebelumnya lagi di Payaman,” ujar Ali Ihsan saat rapat paripurna dengan agenda penjelasan Bupati terhadap Ranperda APBD Kudus 2025, di gedung DPRD Kudus, belum lama ini.
Baca juga: Pj Bupati Kudus Sebut SDN 1 Terban Akan Diperbaiki Tahun Depan
Selama ini, lanjut Ali Ihsan, perbaikan bangunan sekolah rusak di Kudus bergantung pada Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana aspirasi anggota DPRD. Sedangkan di RAPBD 2025, sejak awal Tim Anggaran Pemerintah Daerah(TAPD) Pemkab Kudus tidak ada pengalokasian anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.
“Untuk itulah harus ada komitmen dari Pemkab Kudus. Bahwa mandatory spending APBD, 20 persennya dialokasikan ke pendidikan,” bebernya.
Menurutnya, hal itu menjadi penting untuk jadi komitmen bersama. Oleh karena itu mohon kepada Pj Bupati Kudus untuk mengintruksikan kepada TAPD, agar nanti ketika ada sekolah rusak bisa langsung diperbaiki.
Baca juga: Tembok Retak dan Atap Ambrol, Siswa Tiga Kelas SDN 1 Terban Terpaksa Mengungsi
Menanggapi hal tersebut, Pj. Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, menekankan bahwa Pemkab Kudus menjadikan pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan sebagai prioritas utama dalam penyusunan RAPBD 2025. Ia juga telah meminta Sekretaris Daerah (Sekda) untuk menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar segera memeriksa kondisi sekolah-sekolah yang rusak.
“Karena tahun anggaran 2024 akan segera berakhir, perbaikan gedung sekolah yang rusak baru bisa diakomodasi pada anggaran tahun 2025. Saat ini, prioritas kami adalah memastikan siswa tetap dapat belajar dengan memaksimalkan ruangan yang ada,” ujar Hasan.
Editor: Ahmad Muhlisin