BETANEWS.ID, KUDUS – Bonggo Pribadi resmi menjadi Pelatih Persiku Kudus menggantikan Sudirman yang mengundurkan diri. Sampai saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari manajemen soal pemilihan mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Dikutip dari berbagai sumber, Bonggo pernah malang melintang sebagai pemain dan pelatih dari berbagai klub di tanah air. Bonggo juga pernah memperkuat Timnas Indonesia pada 1985.
Selama sebagai pemain, pria kelahiran 2 Februari 1969 lalu itu pernah memperkuat tiga klub. Pada 1986-1996 Bonggo memperkuat Pelita Bakrie. Kemudian hijrah ke Arseto Solo pada 1996-1998. Lalu pada 1998 Bonggo memperkuat PSIS Semarang hingga pensiun pada 2005.
Baca juga: Bonggo Pribadi Resmi Jadi Pelatih Persiku di Putaran Kedua Liga 2
Di tahun yang sama, Bonggo mulai mencoba karier kepelatihannya. Dimulai jadi asisten pelatih PSIS Semarang yang saat itu dilatih oleh Bambang Nurdiansyah di tahun 2005-2006. Kemudian di tahun 2006-2007 Bonggo didapuk sebagai kepala pelatih tim berjuluk Panser Biru.
Namun, karier kepelatihannya tersebut tak berjalan mulus. Sebab, hanya bertahan semusim saja. Pada musim 2009-2010, Bonggo kemudian melatih Persikaba Blora.
Semusim di Blora, Bonggo dipercaya manajemen PSIS Semarang untuk kembali menukangi tim Mahesa Jenar. Namun, lagi-lagi hanya bertahan semusim saja.
Sempat menganggur, pada musim 2017-2018 Bonggo kembali melatih klub. Saat itu, klub yang dilatihnya adalah Perssu Sumenep. Setahun kemudian pindah ke Blitar United di musim 2018-2019 dan hanya bertahan satu musim saja.
Baca juga: Tak Disupport Dana Oleh Pemkab, Persiku Jr Targekan Lolos Putaran Nasional Piala Soeratin U-1
Lalu, di musim 2020-2022 Bonggo hijrah ke PSIM Yogyakarta. Tetapi bukan jadi pelatih kepala. Melainkan jadi asisten pelatih. Setelah itu, pindah ke PSS Sleman juga menjadi asisten pelatih, hingga kemudian ditekrut manajemen Persiku untuk melatih skuad Macan Muria.
Selama jadi pemain, Bonggo cukup berprestasi. Selain pernah memperkuat timnas, Bonggo juga pernah ikut mengantarkan PSIS Semarang Liga Indonesia pada tahun 1998-1999.
Editor: Ahmad Muhlisin
