BETANEWS.ID, KUDUS – Sebutan Penyangga Tatanan Negara Indonesia yang disandang petani bisa memudar jika hasil panen mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Salah satu penunjang penting bagi keberhasilan panen petani adalah pupuk. Tak bisa dibayangkan jika petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk.
Petani di Kudus, khususnya di Kecamatan Undaan tak mengenal istilah “sulit dapat pupuk”. Mereka dengan mudah mendapatkan pupuk dengan adanya mesin EDC (Electronic Data Capture) BRI.
Baca Juga: Bukannya Selamatkan Bumi, “Kamen Rider” Malah Jual Sempolan di Kudus
Adalah Sulistianingrum, pahlawan transaksi digital bagi petani di wilayah Berugenjang, Wonosoco, Lambangan, dan Prawoto. Dengan UD Subur Makmur yang dirintis sejak 2012, wanita 32 tahun itu berhasil menjadi jembatan bagi petani untuk memperoleh pupuk bersubsidi.
Berawal dari keprihatinan akan minimnya penjual pupuk dan obat pertanian di desanya, Sulistianingrum memutuskan membuka toko pupuk dengan modal awal sebesar Rp60-70 juta. Seiring berjalannya waktu, ia mengajukan usaha dagangnya sebagai distributor resmi pupuk bersubsidi. Pada 2013, UD Subur Makmur resmi menjadi distributor pupuk dari Petro Kimia Gresik dan Pusri.
Pada 2017, kehadiran program Kartu Tani menjadi titik balik dalam layanan toko ini. Sebagai Kios Pupuk Lengkap (KPL), Sulistianingrum diberikan fasilitas mesin EDC oleh Bank BRI untuk mempermudah transaksi pupuk bersubsidi.
Namun, ia tidak berhenti di situ. Dengan lokasi toko yang strategis, Sulistianingrum memanfaatkan mesin EDC untuk melayani berbagai kebutuhan transaksi lain, seperti pembayaran BPJS, pulsa, transfer, hingga tarik tunai.
“Awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi. Tapi saya pikir, kenapa tidak dimanfaatkan untuk pelanggan? Toh juga akan menambah penghasilan, selain bisnis KPL. Akhirnya mesin EDC BRI ini jadi tambahan layanan,” ungkapnya belum lama ini.
Dalam sebulan, UD Subur Makmur mencatat 500-700 transaksi, termasuk 370 transaksi Kartu Tani dari 410 petani yang ada di Berugenjang.
Kios membantu petani bertransaksi pembayaran pupuk melalui kartu tani dengan mesin EDC. Dengan begitu petani lebih mudah untuk pembelian pupuk di masing-masing KPL, termasuk di UD Subur Makmur.
“Petani datang ke kios, membawa kartu tani dan uang tunai. Setelah itu diserahkan ke kios, nanti kios akan mentransfer tersebut ke kartu tani. Seusai kartu terisi saldo, kios yang ditransaksikan sesuai dengan kuota yang terdapat pada kartu tani petani,” ungkapnya.
Baca Juga: Mulai Bisnis Sejak SMA, Hawa Kini Sukses di Usaha Ecoprint
Keberadaan layanan digital ini juga sangat membantu masyarakat di desa. Karena adanya mesin EDC BRI, toko ini juga menjadi pusat pencairan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Masyarakat jadi tidak perlu jauh-jauh ke kota atau antre lama. Semua bisa dilakukan di sini, lebih dekat dan lebih efisien,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada