BETANEWS.ID, KUDUS – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kudus Hartopo-Mawahib berjanji akan menanggulangi bencana banjir secara permanen apabila terpilih memimpin Kota Kretek di periode 2024-2029. Mereka sudah merencanakan beberapa program strategis termasuk sumber dananya.
Hartopo mengatakan, banjir bisa dikatakan bencana musiman di Kabupaten Kudus, sehingga perlu langkah konkrit untuk penanggulangannya.
“Kami akan membangun satu waduk lagi dan beberapa embung untuk menanggulangi bencana banjir di Kabupaten Kudus,” ujar Hartopo saat acara temu wartawan di Sidji Coffee, belum lama ini.
Baca juga: Hartopo Pamer Kesuksesan Pimpin Kudus, Urus BPJS Kesehatan Sehari Aktif dan Berobat Gratis
Menurutnya, keberadaan satu waduk lagi dan beberapa embung itu sangat penting bagi Kota Kretek. Selain untuk pengendali banjir, air waduk dan embung bisa dimanfaatkan untuk pertanian di musim kemarau.
“Jadi saya kira waduk dan embung itu sangat penting. Bisa atasi banjir saat musim hujan dan kekeringan ketika kemarau,” jelasnya.
Hartopo mengungkapkan, tentu butuh dana tidak sedikit untuk pembangunan waduk dan beberapa embung tersebut. Namun, Hartopo optimis akan bisa melaksanakan hal tersebut, karena diusung oleh partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat.
“Kami Hartopo-Wahib diusung oleh partai penguasa, jadi nanti linier. InsyaAllah program pembangunan di Kudus nanti bisa didukung oleh Pemerintah Pusat, baik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) atau melalui lainnya,” beber Hartopo.
Menurut Hartopo, skema tersebut sangat mungkin dilakukan. Ketika yang jadi Bupati dan Wakil Bupati Kudus diusung oleh partainya Presiden terpilih dan koalisinya, maka komunikasinya terkait pembiayaan pembangunan daerah akan jauh lebih mudah.
“Apalagi bila yang jadi Gubernur Jawa Tengah nanti Pak Luthfi tentu akan lebih mudah lagi. Sebab, gubernur ini kan kepanjangan tangan Presiden di Provinsi,” jelasnya.
Baca juga: Hartopo-Wahib Akan Beri Tunjangan RT/RW Rp16 Juta Setahun
Pembangunan daerah yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara memang bukan isapan jempol semata. Artinya dana pembangunan memang sepenuhnya dicover oleh Pemerintah Pusat.
Contoh nyata di Kabupaten Kudus adalah pembangunan kolam retensi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati. Pembangunan kolam pengendali banjir di Kecamatan Kota dan Jati tersebut menelan anggaran cukup fantastis, yakni kurang lebih sebesar Rp350 miliar.
Editor: Ahmad Muhlisin