31 C
Kudus
Rabu, Desember 11, 2024

Gagasan Bellinda Disebut Lebih Visioner di Debat Terakhir Pilkada Kudus 2024

BETANEWS.ID, KUDUS – Pengamat politik dan kebijakan publik, Yanuar Wijanarko, menilai ide dan gagasan Calon Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton, di debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lebih visioner.

“Meski masih usia muda, Bellinda lebih matang dan visioner gagasannya dibanding paslon (pasangan calon) nomor urut 02. Bahkan dia bisa menuangkan berbagai gagasan terkait sejumlah isu yang ditanyakan panelis, seperti pencegahan terorisme hingga upaya mengoptimalkan moderasi beragama,” ujar Yanuar melalui siaran tertulisnya kepada Betanews.id, Jumat (15/11/2024).

Menurutnya, gagasan Bellinda dalam mencegah praktik terorisme dapat mengurangi keterlibatan individu dalam terorisme dan membangun masyarakat yang lebih aman, damai, dan harmonis.

-Advertisement-

Baca juga: Hartopo Singgung Keramik Jalan Menara Licin, Sam’ani Balas Kudus City Walk Mangkrak

“Sebab upaya pencegahan agar warga Kudus tidak terlibat dalam tindak pidana terorisme, memerlukan pendekatan menyeluruh yang melibatkan banyak pihak. Selain itu juga diperlukan beberapa langkah strategis,” bebernya.

Pada debat tersebut, Bellinda mendorong perlu adanya upaya bersama antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam pelaksanaan moderasi beragama di Kudus.

“Melalui pendidikan, dialog, dan kebijakan inklusif, Kudus kami yakini akan berhasil mempertahankan suasana toleransi yang memungkinkan berbagai kelompok agama hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.

Bellinda juga memiliki gagasan untuk meningkatkan pendidikan yang menekankan pentingnya toleransi, keberagaman, dan nasionalisme sejak usia dini.

“Kemudian kami juga menggagas pendidikan karakter dan empati dengan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, kepedulian terhadap orang lain, dan sikap terbuka terhadap perbedaan, individu akan lebih sulit terpengaruh oleh ajaran kekerasan,” kata Bellinda.

Baca juga: Debat Terakhir Pilkada Kudus: Paslonnya Adem Pendukungnya Panas

Selain itu, lanjutnya, dalam rangka pencegahan akan dilakukan pengawasan terhadap potensi radikalisasi di lingkungan komunitas. Khususnya pada kelompok muda yang rentan terpapar ideologi ekstrem.

“Dalam hal ini kami akan berkolaborasi dengan pihak keamanan, Badan Kesbangpol, FKPT, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan guru perlu bekerja sama dalam mendeteksi tanda-tanda awal radikalisasi, seperti perubahan perilaku yang mencurigakan,” terangnya.

Sementara terkait pelaksanaan moderasi beragama di Kudus, Bellinda menilai perlu langkah konkret untuk mencerminkan sikap inklusif dan toleran.

“Maka jika kami diberi amanah memimpin Kabupaten Kudus, maka ada beberapa cara moderasi beragama yang dilaksanakan di Kudus, tentunya dalam implementasinya kami bersinergi dengan tokoh masyarakat, tokoh beragama, tokoh adat, pemuda pemudi dan FKUB,” katanya.

Bellinda mengatakan bahwa Kudus memiliki tradisi kuat dalam menjaga hubungan baik antarumat beragama, terutama antara Islam dan agama-agama lainnya.

“Oleh karenanya, perlu dioptimalkan dialog antar agama, baik dalam bentuk pertemuan formal maupun informal, kerap diadakan untuk mempererat hubungan dan menyelesaikan potensi konflik,” katanya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
149,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER