BETANEWS.ID, KUDUS – Calon Bupati (Cabup) Kudus nomor 01 Sam’ani Intakoris bertanya kepada Cabup Kudus Hartopo terkait rencana menghadirkan ruang bagi para perempuan dan anak muda, ketika nanti pasangan calon (Palson) 02 memimpin Kota Kretek. Mengingat, jumlah perempuan dan anak muda ini cukup banyak.
Pertanyaan tersebut dilontarkan saat debat terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2024 di Hotel Griptha, Rabu (13/11/2024).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Hartopo, mengatakan, ketika memimpin Kudus periode sebelumnya pihaknya sudah melaksanakan pemberdayaan perempuan dan anak muda, baik itu melalui pendampingan pelatihan maupun permodalan.
Baca juga: Hartopo Singgung Keramik Jalan Menara Licin, Sam’ani Balas Kudus City Walk Mangkrak
“Oleh karena itu, ketika saya menjabat sebagai Bupati Kudus periode lalu selalu mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk pelatihan usaha,” ujar Hartopo.
Dengan adanya pelatihan usaha tersebut, lanjut Hartopo, para perempuan dan anak muda di Kudus bisa mempunyai skill untuk menciptakan usaha. Sebab, penyediaan lapangan kerja itu tidak harus mendorong warganya untuk bekerja di pabrik.
“Itulah pada saat saya menjabat Bupati Kudus periode lalu, kita gencar melakukan pelatihan-pelatihan usaha untuk para perempuan, terutama para ibu rumah tangga dan anak muda. Tujuannya agar mereka bisa berwirausaha, sehingga tercipta kemandirian ekonomi,” bebernya.
Hartopo mengaku, tak hanya pelatihan saja pihaknya juga memberikan modal usaha. Dengan begitu, warga yang merintis usaha akan sangat terbantu.
“Itulah di masa kepimpinan saya, ada peningkatan jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus. Bahkan jumlahnya meningkat hingga dua kali lipatnya dari sebelumnya,” ungkapnya.
Baca juga: Hartopo-Wahib Sediakan Makan Gratis di Warung Lodeh Tiap Malam
Meski begitu, ketika diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Kudus, Hartopo menuturkan, selain melanjutkan untuk alokasi anggatan pelatihan usaha, dirinya juga akan mendatangkan investor. Hal tersebut untuk mewadahi warga yang ingin bekerja.
“Segala upaya yang dilakukan itu untuk mengurangi pengangguran di Kudus. Baik melalui penciptaan wirausaha baru, maupun dengan mendatangkan investor industri manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin