BETANEWS.ID, KUDUS – Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar wisuda ke-73 selama dua hari, Selasa-Rabu (22-23/10/2024). Prosesi wisuda pada hari pertama berjalan sendu karena ada satu wisudawan yang meninggal dunia tiga hari sebelum acara.
Rektor UMK, Darsono mengatakan, wisuda ke-73 ini diikuti 1.429 mahasiswa. Sesi pertama diikuti 700 mahasiswa dan lainnya akan diwisuda sehari setelahnya.
“Acara wisuda ini terasa istimewa dalam artian humanitas. Sebab tiga hari sebelum acara ada satu mahasiswa (bernama) Rico Firmansyah yang sudah lulus dan siap diwisuda malah meninggal dunia,” ungkap Darsono.
Baca juga: Mahasiswa Asing di UMK Ada 15 Orang, Paling Jauh dari Nigeria
Darsono mengungkapkan, wisudawan yang meninggal tersebut dari Program Studi Bahasa Inggris. Untuk menghormati almarhum dan keluarga, sehingga acara wisuda kali ini tak ada hingar-bingar.
“Wisuda kali terasa lebih sendu tidak hingar-bingar, seperti wisuda-wisuda sebelumnya. Hal itu sebagai penghormatan kami semua dan seluruh hadirin untuk turut berduka cita kepada almarhum dan keluarga,” sebutnya.
Dalam acara tersebut, pihaknya meminta keluarga almarhum bersedia hadir untuk menerima ijazah putranya yang telah berpulang. Harapannya, itu menjadi sebuah bukti akhir dari seorang anak kepada ayah bundanya.
“Bakti terakhir sudah mempersembahkan paripurna sebagai sarjana yang sudah lulus. Tadi sebelum acara wisuda kita awali dengan berdoa dan kirim fatihah kepada almarhum,” bebernya.
Tak lupa, Darsono berpesan kepada para wisudawan bahwa Negara Indonesia baru saja memasuki era kepimpinan baru. Tentunya para wisudawan akan menghadapi kemungkinan-kemungkinan perubahan inovasi dan tantangan di masa depan.
“Maka yang terbaik adalah mari menyiapkan diri dengan baik. Mempersiapkan tugas pokok dan fungsi sebagai mahasiswa, sebagai pembelajar, dan juga mengamanati pesan orang tua. Serta jangan lupa selalu jaga kesehatan,” imbaunya.
Baca juga: Jumlah Maba Naik Dari 2.220 Jadi 3.322 Orang, Inilah Prodi Paling Favorit di UMK
Setelah wisuda, lanjutnya, para mahasiswa akan kembali ke tengah-tengah masyarakat. Selalu senantiasa membawa nama baik almamater dan bersiap diri dengan baik melalui kemandirian berwiraswasta maupun mencari pekerjaan ke pihak lain.
“Tentu kami sebagai “orang tua” mendoakan agar semua alumni kami bisa segera mandiri untuk menapaki kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat,” harapnya.
Editor: Ahmad Muhlisin