BETANEWS.ID, PATI – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati memberi perhatian serius terhadap Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada). Pihaknya menginstruksikan jajarannya untuk menjaga organisasi dengan menghargai perbedaan yang muncul dalam hajatan demokrasi tersebut.
“Mari selalu menjaga kondusivitas dan jangan memperuncing perbedaan yang ada di masyarakat,” ujar Rais Syuriyah PCNU Pati KH Minanurrohman saat Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU Pati, Minggu (8/9/2024).
Baca JUga: Puluhan Rumah dan Ruko di Pati Rusak Akibat Tanah Gerak
Dalam forum yang berlangsung di sebuah rumah makan itu, Kiai Minan merasa perlu menekankan pesan tersebut. Mengingat, NU seringkali menjadi sasaran mencari dukungan dari pihak-pihak yang berkontestasi dalam Pemilu maupun Pilkada.
“Silakan secara pribadi berpolitik, tetapi tidak diperkenankan menggunakan atribut NU,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Tanfidziyah PCNU Pati KH Yusuf Hasyim mengemukakan, NU merupakan organisasi besar dengan pengikut yang banyak. Bahkan, dia menyebut mayoritas warga Pati merupakan kalangan nahdliyin.
Kondisi tersebut menjadikan NU primadona, terutama dalam kontestasi politik. Namun, dia menegaskan, NU bukan organisasi yang berpraktik politik praktis. Gerakan NU lebih pada keummatan yang fokus pada bidang sosial keagamaan.
“NU bukan partai politik. Tetapi dipandang banyak pihak memiliki kekuatan politik,” katanya.
Baca Juga: 3 Rumah di Tanggel Winong Kemalingan, Kerugian Capai Rp70 juta
Lebih lanjut dia menjelaskan, kalangan nahdliyin saat ini telah cerdas dalam menyikapi sesuatu, termasuk dalam hal politik.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan jajaran struktural maupun kultural NU untuk menjaga diri dengan tidak terjebak pada fanatisme berlebih dalam urusan politik.
Editor: Haikal Rosyada