BETANEWS.ID, JEPARA – Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara, Witiarso Utomo-Muhammad Ibnu Hajar, mendapat dukungan dari koalisi besar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jepara 2024.
Mereka diusung tujuh partai politik (Parpol) pemilik kursi di DPRD Jepara yaitu, PDI-P, Partai Gerindra, PPP, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PKS.
Selain mendapat dukungan dari partai parlemen, Wiwit-Hajar juga dapat dukungan tiga parpol non-parlemen yaitu, PSI, Partai Buruh, dan Partai Prima.
Baca juga: PDI-P Resmi Usung Wiwit-Hajar di Pilkada Jepara
Sebelumnya, Partai Nasional Demokrat (NasDem) juga sempat menyatakan dukungan pada Paslon tersebut. Namun, berdasarkan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, surat rekomendasi Pilkada Jepara diberikan kepada Nuruddin Amin-Muhammad Iqbal.
Merespon hal tersebut, Witiarso Utomo atau Wiwit hanya menanggapi santai. Ia mengatakan bahwa tidak turunnya rekomendasi dari DPP Partai NasDem merupakan hal biasa yang terjadi dalam politik.
“Itu Anugerah buat kita, nggak papa. Proses dinamika politik,” katanya sambil tersenyum saat ditemui usai menerima surat persetujuan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS, Kelurahan Bulu, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Selasa (27/8/2024).
Ia mengatakan, dukungan dari PKS yang tertuang dalam surat keputusan Nomor:645.14.10/SKEP/KWK/DPP-PKS/2024 merupakan surat rekom terakhir yang ia terima sebagi salah satu syarat untuk mendaftar di Pilkada Jepara.
Konsolidasi bersama seluruh partai pendukung, menurutnya, akan dilakukan pada Kamis, (29/8/2024), sebelum nantinya mendaftar ke KPU Jepara.
Baca juga: PPP Resmi Usung Wiwit-Hajar di Pilkada Jepara, Kader DPC Diminta Legowo
Sementara itu, Ketua DPD PKS Jepara, Bendhot Widoyo, mengatakan, dengan telah diserahkannya surat dukungan dari DPP PKS kepada Wiwit-Hajar, sekaligus untuk menegaskan rumor yang banyak beredar bahwa PKS akan melepaskan diri dari koalisi Wiwit-Hajar.
“Tadi kita serahkan surat rekomendasi dari DPP B1 KWK. Kemarin sempat lama kita tunggu-tunggu sehingga sempat menimbulkan spekulasi di sosmed, di temen-temen (PKS akan keluar dari Koalisi Wiwit-Hajar). Itu sebelumnya prosesnya sudah jelas, tidak ada perubahan nama. Masalahnya hanya di waktu,” tegasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin