BETANEWS.ID, KUDUS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus menggelar rapat paripurna dengan agenda Penjelasan Bupati terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024, Selasa (6/8/2024).
Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kudus, H. Masan dan dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie, anggota dewan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Berdasarkan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementera (PPAS) yang telah ditandatangani oleh bupati dan DPRD Kudus, pendapatan daerah pada Rancangan APBD Perubahan Kudus 2024 ditarget meningkat sebesar Rp2,228 triliun.
Baca juga: Renovasi Stadion Wergu dan Penanganan Sampah Jadi Prioritas APBD Perubahan Kudus 2024
Belanja daerah yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga, dan belaja transfer direncanakan sebesar Rp2,5 triliun. Sedangkan pembiayaan netto menjadi Rp281 miliar.
Untuk mencapai target pendapatan daerah, akan diupayakan dengan digitaliasi retribusi, seperti digitalisasi parkir, pajak restoran dan hotel, serta lainnya.
Ketua DPRD Kudus, H. Masan mengatakan, Perubahan APBD 2024 segera dibahas dan selesai Jumat (8/8/2024). Terkait pemenuhan target tersebut melalui perluasan digitalisasi retribusi, Masan sangat mendukung hal tersebut. Namun, politikus PDIP itu juga mengingatkan pentingnya Sumber Daya Masyarakat (SDM).
“Kalau digitalisasi retribusi, siapkan dulu SDMnya. Jika SDMnya siap, saya yakin kenaikan pendapatan daerah akan semakin signifikan,” tegasnya.
Baca juga: Banyak Lapangan Jadi Kios, Wakil Rakyat Kudus Soroti Area Publik Makin Kurang
Terkait skala prioritas di Perubahan APBD 2024, terutama pengadaan alat berat jenis buldoser di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Masan meminta untuk dikaji lagi antara beli dan sewa, lebih hemat yang mana.
“Nanti saya minta ke pihak eksekutif untuk mengkaji, antara sewa dan beli. Sebab, kalau sewa itu sudah all in semua, perawatan, tenaga, dan lainnya. Kalau beli, SDM kita sudah mumpuni apa belum?” tanyanya.