BETANEWS.ID, KUDUS – Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TBC) Kabupaten Kudus menggandeng Pemerintah Desa Gondangmanis, untuk mengambil langkah konkret menjadikan desa tersebut sebagai Desa Siaga TBC. Langkah itu diawali dengan menggelar Koordinasi Teknis Pembentukan Satgas P2TBC Desa Gondangmanis Menuju Desa Siaga TBC di Kabupaten Kudus, Kamis (29/8/2024).
Kegiatan yang berlangsung di lantai M Hotel @Hom itu merupakan tindak lanjut dari Workshop Inisiasi Desa Siaga TBC yang sebelumnya telah menetapkan Desa Gondangmanis sebagai pilot project. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perangkat desa, tenaga kesehatan, organisasi kemasyarakatan, serta lembaga pendidikan yang ada di Desa Gondangmanis.
Meski belum dapat memperkirakan jumlah anggaran, Kepala Desa Gondangmanis, Susanto (46), menegaskan pihaknya akan menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan.
Baca juga: Inilah Tugas Tim Percepatan Penanggulangan TBC Kudus, Target 2028 Bebas TBC
“TBC adalah penyakit menular yang memerlukan perhatian khusus. Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami, sehingga anggaran akan kami siapkan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Menyambung Susanto, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus, Rinardi Budiyanto, mendukung penuh program itu. Ia menjelaskan, langkah tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.
“Pencegahan TBC harus dilakukan secara komprehensif, dari tingkat pusat hingga desa. Pembentukan satgas TBC di Desa Gondangmanis diharapkan dapat menjadi contoh dalam meningkatkan pengendalian TBC di setiap desa. Sesuai harapan kita semua, Kudus bisa bebas TBC tahun 2028,” terangnya.
Baca juga: Pasien TBC di Kudus Dapat Bantuan Rp600 Ribu Tiap Bulan Selama Dua Tahun
Dia juga mengimbau, demi menyukseskan program tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Gondangmanis harus melaksanakan tahapan perencanaan yang matang. Mereka harus segera mempersiapkan untuk musyawarah desa dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2025.
“Kami sudah memberikan petunjuk teknis agar pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, termasuk TBC, HIV, dan Malaria, menjadi prioritas dalam RKP. Anggaran tidak akan menjadi masalah asalkan proses penganggaran mengikuti jadwal dan prosedur yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin