31 C
Kudus
Selasa, Mei 13, 2025

Bekas Lahan Tambak Udang Karimunjawa Disarankan Jadi Lahan Budi Daya Rumput Laut

BETANEWS.ID, JEPARA – Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Sri Rejeki, menyarankan agar lahan bekas tambak udang di Karimunjawa dijadikan tempat budi daya rumput laut.

Rumput laut yang disarankan yaitu jenis Glacilaria. Selain mudah dalam perawatannya, rumput laut jenis tersebut dinilai mampu mengurangi pencemaran lingkungan melalui proses fitoremediasi.

“Kalau ditanami tanaman pangan butuh waktu lama untuk tumbuh karena tanah itu (bekas lahan tambak udang) sudah terinstruksi air laut, sehingga kadar garamnya cukup tinggi,” jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (22/6/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Pemulihan Lahan Bekas Tambak Udang Karimunjawa Tunggu Proses Persidangan

Meskipun menurutnya terdapat jenis tanaman pangan yang bisa hidup dengan kondisi tanah yang mengandung kadar garam tinggi. Namun, harus dilakukan survei dan penelitian terlebih dahulu untuk bisa memastikan jenis tanaman apa yang bisa cocok.

“Mungkin ada juga tanaman pangan yang bisa hidup di tanah yang salinitasnya tinggi, tahan terhadap tanah yang kadar garamnya tinggi, tapi harus dilakukan survei dulu,” tambahnya.

Sedangkan jika ditanami rumput laut, lahan bekas tambak udang menurutnya tidak perlu untuk dilakukan pemulihan. Terlebih, lahan tersebut merupakan bekas budi daya tambak udang secara intensif, yang diperkirakan dasar dari lahan tambak tersebut masih mengandung limbah organik yang akan terurai menjadi unsur hara. Sehingga, nantinya dapat membantu pertumbuhan dari tanaman rumput laut.

“Kalau dijadikan sebagai budi daya rumput laut (lahan bekas tambak udang) bisa langsung digunakan, asalkan airnya bening. Karena rumput laut butuh cahaya matahari,” katanya.

Baca juga: Masih Nekat Beroperasi, Pemilik Tambak Udang di Karimunjawa Bakal Ditindak Tegas

Rumput laut jenis tersebut menurutnya saat ini juga sedang laku di pasaran. Perawatannya juga tidak membutuhkan waktu lama. Satu hektare lahan menurutnya cukup ditanami satu ton bibit rumput laut, dengan harga Rp1.500-2.500 per kilogram.

“Dalam waktu 45-60 hari rumput laut sudah bisa panen, dan panennya tidak total tetapi bisa dipanen sekali lagi untuk jangka waktu 60 hari setelahnya,” jelasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER