BETENEWS.ID, KUDUS – Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) Kabupaten Kudus memecat tiga pelatih karena diduga melakukan penghianatan dan penggembosan akademi. CEO ASTI Kudus, Arif Budianto, mengatakan, upaya penggembosan itu dengan mengarahkan para siswa untuk pindah ke akademi lain dalam setahun terakhir ini.
“Akhirnya upaya penggembosan itu terbongkar dan kemudian tiga pelatih ASTI itu secara resmi kami keluarkan pada 2 April 2024,” ujar Arif kepada awak media di Warung Makan Sambal Bakar Gami Kudus, Sabtu (6/4/2024) petang.
Menurut Arif, kasus itu terbongkar dari laporan siswa dan orang tuanya. Mereka resah, karena diarahkan oleh tiga pelatih itu untuk pindah akademi yang notabene baru akan berdiri di Jawa Tengah.
“Sebenarnya, demi kebaikan dan prestasi para siswa kami tidak masalah apabila ada yang pindah. Tapi, pindahnya itu ke akademi yang lebih baik dari ASTI, bukan malah pindah ke akademi yang belum jelas track recordnya,” beber Arif.
Dia khawatir apabila siswa pindah ke akademi baru dan belum jelas track recordnya, sekolah itu nanti berhenti di tengah jalan.
“Jika begitu, kan, kasihan para siswa. Anak-anak yang punya semangat tinggi main sepak bola nantinya jadi terombang-ambing tidak jelas,” kata Arif.
Baca juga: Halo PSSI, Djarum Segera Gelar Liga Sepak Bola Putri Nih
Dengan terbongkarnya upaya penggembosan tersebut, Arif bersyukur, belum ada siswa ASTI yang pindah, meski memang sempat ada yang mendaftar.
“Memang sempat ada siswa ASTI yang mendaftar ke akademi yang direkomendasikan oleh tiga mantan pelatih tersebut. Namun, setelah siswa itu mengetahui kebenarannya dengan jelas, kemudian mengurungkan niat untuk pindah,” ungkapnya.
