Arif menegaskan, pemecatan tiga pelatih tersebut tidak akan berpengaruh kepada pola latihan dan prestasi para siswa ASTI maupun persiapan turnamen ke depannya. Sebab, ASTI Kudus saat ini masih memiliki enam pelatih.
“Usai pemecatan tiga pelatih tersebut, saat ini juga sudah ada enam pelatih yang mendaftar. Namun, kami akan lebih selektif lagi agar kejadian serupa tak terulang lagi,” sebutnya.
Baca juga: Tugas Berat Pengurus KONI Kudus 2023-2027, Target Berprestasi dengan Anggaran Minim
Dia mengatakan, ASTI dirintis sejak Desember 2018. Tujuan ASTI ini, selain sepak bola juga untuk membina anak-anak dalam bidang agama dan pendidikan formalnya.
“Jadi, kita membantu orang tua membimbing anak mereka yang punya semangat lebih dalam sepak bola. Kita arahkan untuk jadi yang terbaik, tanpa meninggalkan pendidikan formal dan pendidikan agama,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin