31 C
Kudus
Sabtu, Mei 17, 2025

200 Kapal Nelayan Meriahkan Tradisi Larung Kepala Kerbau di Jepara

BETANEWS.ID, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggelar tradisi larung kepala kerbau yang dikenal masyarakat dengan nama pesta lomban atau kupatan. Kegiatan tersebut diadakan sebagai wujud rasa syukur dan harapan agar hasil tangkapan ikan para nelayan dapat lebih melimpah.

Pelaksanaan tradisi larung kepala kerbau dimulai dengan berziarah ke Makam Cik Lanang yang berada di Kelurahan Bulu dan Makam Mbah Ronggo di Kelurahan Ujungbatu pada Selasa (16/4/2024) sore. Kemudian malamnya dilanjut dengan pagelaran wayang kulit di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan/Kabupaten Jepara.

Sedangkan untuk pelaksanaan tradisi pelarungan kepala kerbau dilakukan pada Rabu (17/4/2024). Dalam tradisi tersebut, kepala kerbau bersama 20 jenis sesaji diletakkan di atas miniatur kapal kemudian dibawa dari TPI Ujungbatu dan dilarung di dekat Pulau Panjang.

-Advertisement-

Baca juga: Wisata Nostalgia Jepara Tempo Dulu di Kompleks Bangunan Pendopo

Usai dilarung, masyarakat yang ikut hadir dalam tradisi tersebut kemudian melompat dari kapal untuk memperebutkan sesaji.

“Kegiatan tradisi larung kepala kerbau alhamdulillah hari ini sudah berjalan lancar dan diikuti oleh sekitar 200 kapal nelayan,” kata Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta usai kegiatan pelarungan di Pelabuhan Kartini Jepara.

Pelaksanaan tradisi larung kepala kerbau sendiri pada tahun ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya usai kegiatan pelarungan berlanjut dengan Festival Kupat Lepet, di tahun ini kegiatan tersebut ditiadakan.

Pagelaran wayang yang biasanya digelar semalam suntuk hingga pagi menjelang pelaksanaan larungan, pada tahun ini juga hanya di malam hari.

Baca juga: Masjid Datuk Ampel, Saksi Dakwah Islam di Desa Troso Jepara

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Muh Eko Udyyono, menjelaskan, minimnya anggaran membuat Pemkab Jepara pada tahun ini mengadakan tradisi tersebut secara lebih sederhana. 

“Tahun ini tidak ada (Festival) kupat lepet karena anggaran untuk itu dikurangi. Tahun 2024 terpotong sekitar Rp8 miliar sehingga kita cari yang paling penting,” katanya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER