BETANEWS.ID, JEPARA – Bangunan masjid dengan corak berwarna merah bata serta putih yang dipadukan dengan kubah berwarna hijau dan kuning adalah saksi dakwah Datuk Singorojo, tokoh penyebar agama Islam di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.
Sunarto (72), Anggota Takmir Masjid bercerita dulunya bangunan masjid tersebut tidak sebesar ukuran yang sekarang. Dari tahun 1990-2022, sudah lima kali bangunan masjid tersebut mengalami pemugaran dan perluasan.
Baca Juga: Museum Jenang, Tempat Ngabuburit Asyik di Kota Kretek
“Sewaktu saya kecil, dulu bangunan masjid ukurannya kecil, seperti musala. Kemudian atapnya belum berbentuk kubah, seperti atap bersusun,” katanya pada Jum’at (29/3/2024) saat ditemui di kediamannya, Rt 2/Rw 2, Desa Troso, Pecangaan, Jepara.
Sunarto hanya dua kali terlibat langsung dalam proses pemugaran masjid. Pertama, pada tahun 1990 untuk membuat pelebaran serambi masjid. Kemudian, kedua tahun 2001 untuk memugar bagian sisi timur masjid.
Bangunan masjid diperluas karena tidak cukup menampung jama’ah salat. Dari replika pemugaran bangunan masjid terlihat bahwa masjid tersebut memiliki dua atap bangunan. Di bagian sisi timur, atap bangunan masih berbentuk punden berundak.
Sedangkan di sisi barat yang merupakan bagian perluasan memiliki atap berbentuk kubah dengan dua menara di sisi kanan dan kiri. Sedangkan di teras masjid, bagian atapnya juga berbentuk kubah dengan ukuran yang lebih kecil.
Di bagian dalam masjid terdapat 12 tiang yang menyangga bangunan tersebut. Sama seperti di bagian luar, di bagian dalam juga didominasi warna putih dengan perpaduan coklat kayu. Sehingga struktur bangunan tiang menyerupai batang pohon yang kemudian diberi corak seperti serat pohon glugu.
Lebih lanjut Sunarto menjelaskan, untuk mengenang sosok Mbah Datuk Singorojo yang menjadi sesepuh warga Desa Troso, setiap hari Jum’at Wage yang jatuh di akhir Bulan Syu’ro selalu diadakan Haul untuk memperingati wafatnya Mbah Datuk Singorojo.
Baca Juga: Kolam Renang Kampung Kuto Tak Pakai Kaporit Lho, Airnya Pasti Lebih Sehat dan Segar
“Biasanya kami bersama warga Desa Troso, Kerso, kemudian Singorojo Mayong, setiap Jum’at Wage terakhir di Bulan Syu’ro mengadakan Haul di makam Mbah Datuk yang ada di Desa Singorojo,” katanya.
Sedangkan untuk kegiatan rutin di Masjid Datuk Ampel adalah peringatan Haul Mbah Datuk dengan pengajian dan Takhtimul Qur’an.
Editor: Haikal Rosyada