BETANEWS.ID, JEPARA – Banjir yang menggenangi pemukiman warga di Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan juga terjadi pada tahun lalu. Namun menurut warga, banjir pada tahun ini lebih parah.
Musthoiri (44), Ketua RT4/RW1, Desa Batukali bercerita desanya pada tahun lalu memang juga terendam banjir, namun tidak sampai masuk ke dalam rumah. Sedangkan pada tahun ini, banjir mulai masuk ke dalam rumah warga.
Baca Juga: Banjir Rendam Enam Desa di Jepara, Dapur Umum Mulai Dibangun
Lebih lanjut ia mengatakan, ketinggian air di dalam rumahnya sekitar 10 cm. Air merendam hampir seluruh bagian rumahnya, mulai dari ruang tamu sampi kamar tidur.
“Ini hanya dapur yang nggak terendam air, karena lebih tinggi dari bagian dalam rumah. Lainnya ya terendam air semua sekitar 10 cm ini,” katanya pada Jum’at (15/3/2024).
Ia mengatakan air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 22.00 WIB kemarin. Dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurutnya sudah menyediakan tempat pengungsian bagi warga. Namun, ia beserta empat anggota keluarga lainnya lebih memilih bertahan di dalam rumah.
“Orang sini kalau masih bisa ditempati ya ngga mau ngungsi, sudah disuruh sama BPBD buat ngungsi di masjid, tapi masih mau di rumah aja,” ujarnya.
Meskipun di dalam rumah air tidak terlalu tinggi, namun ketinggian air di depan pemukiman warga sekitar setengah tubuh orang dewasa atau sekitar 50-70 cm.
Baca Juga: Cuaca Buruk Diperkirakan Melanda Jepara Hingga Satu Minggu Ke Depan
Berdasarkan pantauan di lokasi, air masuk ke dalam rumah warga yang berada bagian sisi timur sungai. Sedangkan di sisi barat, air hanya menggenang di depan rumah. Kondisi air sungai yang berada di tengah pemukiman warga juga terlihat penuh. Namun belum sampai meluap.
Data dari BPBD Kabupaten Jepara terdapat 355 rumah warga yang terdampak banjir yang dihuni oleh 1.675 jiwa atu 480 kelurga. Saat ini di desa tersebut juga sudah didirikan dapur umum yang berlokasi di depan Masjid Jami’ Al-Makmur.
Editor: Haikal Rosyada