BETANEWS.ID, KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi terus berbenah dan berinovasi. Menurutnya, optimalisasi pelayanan sangat penting untuk memberikan kenyamanan kepada pasien.
“Progres pelayanan RSUD dr Loekmono Hadi sudah baik. Namun, tidak boleh berpuas diri. Tahun ini harus lebih banyak inovasi terutama pelayanan berbasis teknologi,” ujarnya kepada Betanews.id, belum lama ini.
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, Abdul Hakam, mengatakan, tahun ini pihaknya mendapat alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp50,2 miliar. Anggaran itu akan digunakan untuk menambah berbagai fasilitas kesehatan, setelah ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai rumah sakit pusat rujukan di Karesidenan Pati.
Baca juga: RSUD Kudus Perluas ICU, Kini Lebih Modern dan Tampung Lebih Banyak Pasien
“Karena sudah dipercaya sebagai rumah sakit rujukan, maka kita manfaatkan alokasi dana cukai untuk kelengkapan sarana dan prasarananya. Beberapa penyakit yang dirujuk ke sini adalah jantung, kanker, urologi, stroke, dan kesehatan ibu dan anak,” ujar Hakam melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Hakam mengatakan, pihaknya akan menggunakan dana cukai untuk penambahan alat kateterisasi jantung karena baru punya satu. Meski mahal, alat itu memang harus dibeli agar tak jadi penumpukan pasien.
“Pengadaan alat kateterisasi jantung ini paling banyak menyedot anggaran dana cukai di RSUD Kudus. Pasalnya, alat kateterisasi jantung itu harganya memang sangat mahal,” bebernya.
RSUD Kudus juga akan meningkatkan fasilitas Instalasi Onkologi untuk penyakit kanker. Kemudian untuk pengobatan penyakit stroke, pihaknya akan menyiapkan unit khusus.
“Lalu untuk urologi, kita akan menyiapkan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) atau alat pemecah batu yang menyumbat di saluran kemih,” ungkapnya.
Baca juga: Tiap Tahun Hampir Seribu Pasien Kanker RSUD Kudus Dirujuk ke Semarang
Kemudian untuk ibu dan anak, kata Hakam, nantinya alat-alat untuk kesehatan yang berkaitan dengan penurunan angka kematian ibu dan anak akan dilengkapi.
“Jadi, nanti kita akan tambahi ventilator dan juga inkubatornya, sehingga diharapkan mampu mengurangi risiko kematian ibu dan anak,” imbuhnya.
Dengan adanya penambahan sarana dan prasarana berbagai penyakit tersebut, Hakam berharap, masyarakat bisa berobat di RSUD dr Loekmono Hadi tanpa harus dirujuk ke Semarang. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin