BETANEWS.ID, KUDUS – Rumah Saki Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus akan melakukan pengembangan pusat layanan penyakit kanker, karena tiap tahun hampir seribu pasien kanker harus dirujuk ke Semarang.
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, Abdul Hakam, mengakui, selama ini pasien kanker tak semuanya bisa tertangani dan harus dirujuk ke rumah sakit di Semarang.
“Rata-rata sekitar 980 pasien tiap tahun yang harus kita rujuk ke Semarang untuk penyakit kanker. Jadi tahun ini, kita mengusahakan untuk pengembangan pusat kanker,” ujar Hakam kepada Betanews.id melalui telepon, belum lama ini.
Baca juga: Fantastis! RSUD Kudus Dapat Alokasi Dana Cukai Rp50,2 Miliar, Buat Apa Ini?
Hakam menuturkan, tahun ini RSUD Kudus mendapatkan alokasi Rp50,2 miliar. Sebagian anggaran tersebut nantinya digunakan untuk pengembangan pusat layanan penyakit kanker.
“Apalagi RSUD dr Loekmono Hadi ini kan sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan sebagai pusat rujukan penyakit kanker di Karesidenan Pati, sehingga nanti kita siapkan ruangan dan berbagai peralatan untuk penanganan penyakit kanker,” bebernya.
Dengan adanya pengembangan tersebut, Hakam berharap, pasien kanker yang berobat di RSUD Loekmono Hadi bisa tertangani semua, sehingga tak perlu dirujuk ke rumah sakit di Semarang.
“Soalnya, kalau sampai dirujuk kita juga tidak tahu di sana nanti antreannya berapa? kemudian ditangani berapa lama,” ungkapnya.
Baca juga: Pasien Rawat Jalan RSUD Kudus Meningkat 96 Ribu Orang Dibanding Tahun Lalu
Tak hanya penyakit kanker, ungkap Hakam, RSUD juga akan mengembangkan pelayanan penyakit jantung, stroke, urologi, dan kesehatan ibu dan anak.
“Untuk pelayanan penyakit jantung, kita akan lakukan pengadaan alat kateterisasi jantung. Pengadaan alat kateterisasi untuk mengurangi tumpukan antrian pasien dan rujukan ke rumah sakit di Semarang,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
