BETANEWS.ID, JEPARA – Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Mustakim, mengatakan bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pariwisata tahun 2023 sebesar Rp4,9 miliar.
Namun, hingga menjelang akhir tahun, target tersebut baru terealisasi sekitar Rp2,4 miliar atau 50 persen. Ia mengatakan, tidak tercapainya target tersebut karena penarikan tiket atau biaya masuk ke objek pariwisata yang dikelola oleh Pemkab hanya dilakukan pada Sabtu dan Minggu.
“Wisatawan ini kan hanya ditarik Sabtu Minggu, kalau yang diluar itu belum dipungut. Sedangkan asumsi dari target yang sudah ditetapkan dipungut setiap hari, kalau sekarang tidak dipungut setiap hari, sehingga memang tidak memenuhi target,” katanya, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Keseruan Bermain Kano Sambil Menikmati Sunset di Pantai Blebak Jepara
Meskipun target di tahun ini tidak tercapai, tetapi di tahun depan ia mengatakan bahwa dari pihaknya akan melakukan evaluasi dan terus berupaya untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Jepara.
“Kita akan berupaya untuk mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Jepara baik lewat online maupun offline, salah satunya mungkin ya bisa lewat media agar orang-orang bisa datang ke Jepara untuk berwisata,” ujarnya.
Selain melakukan promosi, pembenahan infrastruktur di beberapa objek pariwisata yang saat ini sedang dilakukan, menurutnya juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah wisawatan.
Berdasarkan data dari Disparbud hingga bulan November ini, jumlah Wisawatan Nusantara (Wisnus) yang datang ke Jepara sebanyak 1.362.866 pengunjung. Sedangkan Wisatawan Mancanegara (Wisman) sebanyak 11.124 pengunjung.
“Pembenahan infrastruktur yang saat ini dikerjakan juga harapannya mampu meningkatkan jumlah pengunjung. Harapan kami di tahun 2024 bisa lebih meningkat lagi,” katanya.
Baca juga: Pantai Pelayaran, Spot Wisata Baru di Jepara yang Bisa Jadi Tempat Kamping Sampai Berkuda
Kemudian terkait banyaknya objek pariwista baru di Jepara tetapi yang bukan dikelola oleh Pemkab, menurutnya memang cukup berpengaruh terhadap capaian terget PAD. Namun, dari pihak Pemkab tidak mempersoalkan hal tersebut. Sebab semua wisatawan, baik yang di desa maupun di Jepara meskipun tidak masuk ke PAD tetapi masuk ke kas desa.
“Tidak masalah, yang penting orang mau datang untuk berwisata ke Jepara. Karena destinasi semakin banyak persaingan tentu semakin ketat. Maka kemarin saya mengimbau kepada pelaku wisata agar mereka responsif, adaptif terhadap perubahan-perubahan yang berlaku di masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin Â