BETANEWS.ID, KUDUS – SDN 1 Jurang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan literasi pada siswa. Sekolah yang berada di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus itu, membuat program pojok chrome, agar memudahkan siswa mengakses buku-buku secara digital.
Kepala SDN 1 Jurang, Ulil Abshor, mengatakan, pojok chrome merupakan penggunaan fasilitas chromebook yang disediakan di setiap kelas untuk memudahkan siswa dalam membaca buku secara digital. Buku itu, dapat diakses dengan cara menscane barcode yang menghubungkan link pada buku. Terdapat tiga website buku digital yang dapat diakses siswa, yaitu Budi Kemendikbud, Buku Kemdikbud, dan Literacy Cload.
“Pojok chrome ini bukan untuk mengganti buku yang ada, tapi sebagai wawasan pada anak. Jadi bacaan mereka menjadi lebih banyak. Jenisnya mulai dari buku cerita, sastra, sampai dengan buku pelajaran,” katanya, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: SDN 4 Bulungcangkring Kudus Manfaatkan Kecanggihan Teknologi untuk Tingkatkan Literasi Anak
Setelah membaca buku, siswa diminta untuk mengisi link refleksi yang berada di dekat gambar buku. Tujuannya, agar guru dapat mengukur tingkat kemampuan literasi siswa dari hasil pemahaman buku yang baru dibaca.
“Pada link refleksi, berisikan form pertanyaan tentang cerita bacaan. Jadi untuk mengetahui pemahaman anak. Selanjutnya, guru melihat kemampuan dalam membaca,” imbuhnya.
Menurut Ulil, siswa yang aktif menggunakan pojok chrome akan mendapatkan penghargaan dari sekolah. Setiap bulannya, guru akan menilai 70 siswa yang ada dan menobatkan sebagai duta literasi.
“Untuk mengapresiasi anak yang mendapatkan skor tertinggi dalam membaca buku akan kami jadikan sebagai duta literasi, yang akan diumumkan setiap sebulan sekali pada saat upacara bendera. Tujuannya, agar dia bisa mengajak teman-temannya semangat mengembangkan literasi,” terangnya.
Baca juga: Belajar Jadi Interaktif, Guru SDN 1 Kedungdowo Kudus Gunakan Canva untuk Buat Materi
Ulil berharap, dengan adanya pojok chrome, tingkat literasi siswa dapat semakin meningkat dan lebih baik lagi. Hal ini tidak hanya dilakukan di SDN 1 Jurang saja, melainkan dapat diterapkan seluruh sekolah di Kabupaten Kudus.
“Semoga ke depannya program ini semakin baik dan bisa diadobsi sekolah-sekolah lain. Sehingga tidak bermanfaat untuk sekolah sendiri tapi juga lembaga pendidikan lainnya,” pungkasnya. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin
