BETANEWS.ID, KUDUS – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Bergas C Penanggungan, mengatakan, sesuai hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Oktober 2023, angka stunting di Kudus 13,9 persen atau turun secara drastis dibanding tahun sebelumnya.
“Angka stunting di Kabupaten Kudus tahun 2022 ada di angka 19 persen. Pada tahun 2023 turun jadi 13,9 persen. Angka tersebut sudah di bawah target nasional yakni 14 persen,” ujar Bergas kepada Betanews.id di Pendapa Kudus, Kamis (9/11/2023).
Meski kasus stunting turun signifikan di 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berkomitmen akan terus menekan jumlah kasusnya.
Baca juga: Bergas Tepis Tingginya Angka Stunting di Kudus Karena Banyaknya Ibu yang Bekerja
“Misal dengan program pemberian makanan tambahan (PMT). Program pemberian susu dan pemberian bantuan lainnya, sebab ada juga bantuan untuk stunting dari Pemerintah Pusat,” bebernya.
Pj TP PKK Kudus, Yusi Bergas C Penanggungan, menambahkan, Kudus tahun ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat melalui Alokasi Insentif Fiskal sebesar Rp7,37 miliar karena telah berhasil menurunkan angka prevelensi stunting mencapai 13 persen. Hal itu membuat dirinya terus memacu penurunan angka stunting di Kudus, sejalan dengan program nasional dalam percepatan penurunan stunting di 2024.
“Angka stunting tahun 2021 sebanyak 17,6 persen, tahun 2022 naik menjadi 19 persen. Namun, tahun ini berkat kolaborasi semua pihak, angka stunting turun menjadi 13 persen. Maka dari itu, Kudus mendapatkan penghargaan dari pusat. Akan terus kita pacu penurunan stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Andini Aridewi, mengatakan bahwa Jambore Kader Kesehatan merupakan momentum penting untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam pelayanan bagi masyarakat. Saat ini, Kabupaten Kudus telah memiliki 844 posyandu dengan kader sebanyak 4 ribu lebih.
Baca juga: Dua Desa Dapat Bantuan Bibit dan Green House dari Dispertan Kudus
“Kader posyandu merupakan salah satu pemegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan, serta ujung tombak keberhasilan pelaksanaan posyandu,” katanya.
Dirinya menambahkan, Jambore Kader Kesehatan yang diikuti oleh kader posyandu telah dimulai sejak 2 November 2023 dengan berbagai kegiatan. Puncak acaranya berupa penyerahan secara simbolis bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita.
“Semoga kegiatan yang kami lakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” imbuhnya. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin