BETANEWS.ID, KUDUS – Suara gamelan terdengar mengalun merdu dari Taman Budaya Sosrokartono, Desa Bae, Kecamatan Bae. Di antara suara musik yang pelan-keras itu, tampak seorang anak kecil sedang memainkan wayang. Tangannya tampak begitu lihai memindahkan berbagai jenis wayang yang tertancap di pohon pisang.
Pria bernama Fahmi Tsyaqif Danawi itu merupakan satu dari delapan peserta yang mengikuti Festival Dalang Cilik yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Sabtu (11/11/2023). Bagi dia, jadi dalang merupakan bentuk cintanya pada Budaya Jawa.

Makanya saat ada Festival Dalang Cilik, ia mengaku senang sekali bisa unjuk kebolehan di hadapan juri. Dalam lomba itu, ia menampilkan lakon ‘Lahire Gatotkaca’.
Baca juga: Dua Tahun Vakum, Festera Jadi Ajang “Gugah” Teater Pelajar di Jepara
“Persiapan untuk lomba sekitar 20 hari. Untuk menekuni dalang mulai Mei 2023. Alasannya karena ingin meneruskan dan melestarikan Budaya Jawa. Karena dari keluarga juga ada yang berjiwa seni, yaitu dari kakek yang jadi pemain ludruk,” katanya.
Kepala Dinas Disbudpar Kudus, Mutrikah, mengatakan, Festival Dalang Cilik itu digelar untuk memperingati Hari Wayang Nasional. Kegiatan itu juga untuk mendorong, mendukung dan memberikan wadah bagi generasi penerus untuk mengembangkan bakat dan minat mereka di dunia seni, khususnya Jawa.
“Memang kegiatan ini dalam rangka untuk melihat dari dekat seberapa minat dan bakat mereka. Sehingga nanti ke depan bisa kita libatkan untuk kegiatan. Karena tanggungjawab pelestarian adalah pihak Disbudpar,” ungkapnya.
“Ketika sudah kita bina, mereka bisa pentas secara maksimal. Dan saya melihat penampilan peserta juga sudah muncul bakat dari diri mereka,” imbuhnya.
Baca juga: Arsotika Muria Kembali Digelar di Pati, Bawa Pesan Pelestarian Lingkungan hingga Budaya
Ia menuturkan, setidaknya ada delapan peserta yang mengikuti kegiatan lomba dalang cilik. Sejumlah peserta yang mengikuti lomba berasal dari Kudus sendiri.
“Ke depan akan kita coba kemas sebagai daya tarik wisata. Harapannya produk seni dan budaya ini bisa kita manfaatkan untuk atraksi wisata, sehingga bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Kudus,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin