BETANEWS.ID, PATI – Ratusan anak di Dukuh Boro, Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Pati, sore itu terlihat menampilkan tari kreasi hingga memainkan dolananan tradisional. Mereka terlihat begitu ceria ketika tampil di hadapan pengunjung.
Anak-anak yang berasal dari jenjang TK dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Dukuh Boro itu, sedang mengikuti rangkaian Festival Arsotika Muria.
Baca Juga: Alumni ODM Kudus Raih Juara 2 Lomba Monolog Festival Kesenian Indonesia 2023
Afa, salah satu anak yang ikut dalam pagelaran seni dan dolanan tradisional itu mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Senang.Senang sekali bisa ikut. Tadi ada jaranan, barongan, januran sama nembang,” ujar Afa.
Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa dikembangkan lagi ke depannya supaya lebih bagus.
Sementara itu, Laksmi, Ketua Artsotika Muria 5 menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini, Anak-anak bisa lebih mengenal dolanan tradisional.
“Dolanan tradisional kan saat ini sudah mulai jarang. Harapannya, tentu anak-anak bisa mengenal kembali dolanan tradisional ini. Selain itu juga untuk menghindarkan anak-anak dari ketergantungan gadget,” ungkapnya.
Laksmi menyebut, selain dolanan tradisional, dalam Artsotika Muria 5 ini, ada beragam kegiatan yang digelar. Di antaranya ngendhiti wit, menanam pohon, workshop film, resik kali, diskusi sejarah dan pameran UMKM.
Artsotika Muria yang digelar pada 27-29 Oktober 2023 ini, merupakan gelaran kelima. Dalam kegiatan kali ini, Artsotika Muria mengusung tema “Nyawiji Memetri Bumi Muria” atau Bersatu Menjaga Bumi Muria.
Tema Artsotika Muria 5 ini, membawa pesan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan maupun budaya.
Baca Juga: Pelukis Demak Lukis Penangkapan Pengeran Diponegoro dengan Pelepah Pisang
Artsotika Muria sendiri merupakan acara rutin tahunan yang melibatkan para aktivis lingkungan, seniman, budayawan, akademisi, serta masyarakat desa di seputar kawasan hutan Muria. Baik dari Kabupaten Kudus, Jepara maupun Pati.
Gelaran di Desa Sitiluhur ini sendiri merupakan Artsotika Muria putaran kelima Awalnya dimulai di Desa Menawan dan Desa Jurang, Kudus pada November 2019. Sementara tahun kedua digelar di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati pada 2020. Sedangkan di tahun ketiga digelar di Desa Batealit, Jepara pada 2021 serta tahun keempat digelar di Desa Japan, Kudus.
Editor: Haikal Rosyada
