BETANEWS.ID, KUDUS – Harga komoditas cabai saat ini melonjak drastis di beberapa daerah, termasuk di Kudus. Bahkan, pedagang Pasar Bitingan dibuat kelimpungan dengan lonjakan harga cabai yang mencapai dua kali lipat.
Salah satu pedagang, Fajar Ekayani, mengatakan, kenaikan harga cabai di Pasar Bitingan sudah berjalan 10 hari terkahir ini. Menurutnya, faktor yang menyebabkan harga cabai naik karena imbas kemarau panjang yang mengakibatkan gagal panen.
“Saat ini barangnya sedikit karena kemarau panjang dan gagal panen, sehingga menyebabkan harga naik. Barangnya sedikit, sedangkan jumlah permintaan banyak,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Pembangunan Kios untuk Eks PKL Taman Menara Kudus Telan Anggaran Rp1,9 Miliar
Meski begitu, stok cabai di tokonya saat ini masih aman, tapi dengan barang yang tidak sebagus biasanya. Menurutnya, lonjakan harga cabai itu, membuat daya beli masyarakat semakin menurun hingga mencapai 50 persen. Menurutnya, kenaikan harga paling tinggi terjadi di cabai setan
“Dari biasanya pembeli membeli cabai seperempat sekarang belinya hanya satu ons. Kemudian yang biasanya membeli satu ons sekarang hanya membeli setengahnya,” jelasnya.
Baca juga: Penghasilan Turun, Ojek Menara Minta Pemkab Kudus Tutup Parkir Bus Liar
“Semua jenis cabai naik semua, mulai cabai setan dari harga Rp30 ribu kini jadi Rp75 ribu per kilogram, cabai merah dari Rp20 ribu sekarang jadi Rp50 ribu, cabai cabai rawit putih dari Rp15-20 ribu jadi Rp53 ribu, dan cabai hijau biasa dari Rp20 ribu jadi Rp35-40 ribu,” ungkap warga Desa Jepang Pakis RT 3 RW 3, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu.
Pihaknya secara pribadi tidak tahu pasti harga itu akan normal kembali. “Harapannya semoga harganya bisa normal, biar daya beli masyarakat stabil. Kalau melonjak seperti ini daya beli masyarakat kan kecil, jadinya pasar sepi,” keluhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin