31 C
Kudus
Rabu, Februari 12, 2025

Tekan Inflasi, Pempov Jateng Gelontorkan 151 Ton Beras Cadangan ke Daerah Miskin Ekstrem

BETANEWS.ID, SEMARANG – Sampai 17 Oktober 2023 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelontorkan beras cadangan sebanyak 151 ton ke daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, bantuan ini merupakan salah satu upaya menekan inflasi di wilayahnya.

Selain itu, pihaknya juga menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang sampai 6 Oktober 2023 sudah terlaksana 445 kali di 35 kabupaten/kota. Langkah berikutnya adalah memotong rantai distribusi pangan melalui pemberian subsidi transportasi kepada para petani/peternak/kelompok tani/gapoktan/para pelaku usaha pangan lainnya. Di tanggal yang sama, jumlah subsidi transportasi sebesar Rp. 287,709 juta atau setara 204 ton.

Bahkan, Pemprov Jateng juga memberikan subsidi harga pangan untuk intervensi. Selain itu juga melakukan pemantauan Penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah.

-Advertisement-

Baca juga: 120.861 Warga Jepara Dapat Bantuan Beras Tahap 2, Setiap Orang Dapat 10 Kilogram

“Pemprov punya cadangan beras, ini sudah kami gelontorkan juga di kabupaten/kota untuk menstabilkan harga pangan dan beras,” beber Nana saat Rapat Koordinasi Wilayah dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Tengah di Kota Semarang, Kamis (19/10/2023).

Langkah lain yang dilakukan adalah memantau dan mengevaluasi distribusi pemasaran hasil panen, khususnya padi atau beras. Sebab berdasarkan data dari Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, pemasaran hasil panen di Jawa Tengah hanya sekitar 20 persen. Sisanya masuk ke daerah lain dan masuk ke food station.

“Jadi memang hasil panen kita ini, Jawa Tengah kan seharusnya surplus beras. Tetapi terkadang beras-beras ini sudah diambil para tengkulak. Ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Kami akan lebih merangkul para petani untuk peredaran beras ini di Jawa Tengah. Ini yang akan kami lakukan ke depan,” imbuh Nana.

Selain membuat Langkah strategis itu, evaluasi TPID terus dilakukan secara berkala mulai tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota. Tujuannya untuk memaksimalkan pengendalian inflasi.

Baca juga: Pj Bupati Kudus Bantah Bantuan Beras Jadi Sebab Harga Beras Naik

“Beberapa kebutuhan pokok ada kenaikan, di antaranya beras dan gula. Selain itu, ada kenaikan tapi masih kecil yaitu cabai. Inilah yang memang banyak mempengaruhi inflasi,” katanya.

“Evaluasi ini sangat penting, jadi harus ada langkah konkret, harus ada terobosan maupun inovasi untuk menjaga stabilitas inflasi ini,” katanya.

Ahmad Muhlisin
Ahmad Muhlisinhttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sebelumnya telah lama menjadi reporter dan editor di sejumlah media.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER