BETANEWS.ID, PATI – Sudah kali kedua status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Pati diperpanjang. Namun, rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk menyalurkan bantuan beras kepada warga terdampak kekeringan masih belum terwujud.
Ketika ditanya terkait rencana bantuan beras bagi warga yang terdampak kekeringan itu, Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, pun terlihat ‘gagap’.
“Sekarang kita masih proses gitu ajalah, karena posisinya kita belum cek terakhir. Tapi seingat saya kemarin sudah kita siapkan sekitar 63 ton,” ujar Henggar usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Pati, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Tanggap Darurat Kekeringan di Pati Diperpanjang hingga 25 November
Ia berharap bantuan tersebut bisa segera direalisasikan. Namun, dirinya akan mengecek dan memantau lagi. Kemudian, diminta jumlah pasti terkait bantuan beras apakah 63 ton seperti yang diucapkan atau 70 ton seperti rencana awal yang dilakukan pemerintah, ia hanya mengatakan belum bisa memastikan.
“Belum belum. Itu kan ada ketentuane to, ada banyak ketentuan, dan beras itu posisinya ada di Bulog,” ucapnya.
“Ya masih kita cek lagi, makanya saya pastikan dulu. Karena kalau belum ada kepastian, nanti saya ngomong malah keliru-keliru. Gitu ya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk target waktu penyaluran bantuan beras tersebut, ia juga belum bisa memastikan kapan waktunya. “Nggak tahu, nanti kita cek lagi, ” katanya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Pati Masih Berlanjut, Terkini 87 Desa Terdampak
Untuk diketahui, Pemkab Pati menjanjikan akan memberikan bantuan beras sebanyak 70 ton untuk warga yang terdampak kekeringan. Bantuan beras itu, akan diambilkan dari cadangan pemkab sebanyak 100 ton.
Tak kunjung cairnya bantuan beras bagi warga yang terdampak kekeringan itu, disebut-sebut karena belum keluarnya persetujuan dari Pj Bupati Pati sebagai pemegang kewenangan.