BETANEWS.ID, DEMAK – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak menemukan 93 Kasus HIV/AIDS selama 2023. Rinciannya, 66 orang terinfeksi HIV dan 27 orang terkena AIDS.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Demak, Heriwinarno, mengatakan, mayoritas pengidap berada di usia produktif dengan rentang usia 17-40 tahun. Hubungan normal (pria-wanita) jadi penyumbang terbesar dan hubungan sesama jenis berkontribusi 17 persennya.
“Kalau penemuan LSL (lelaki seks lelaki) iya, tapi bukan penyumbang terbanyak. Dari 93 kasus itu hanya 17 persen. Cuma yang mengkhawatirkan karena sebagiannya adalah anak-anak remaja yang positif HIV/AIDS, ” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Komunitas H*m* Muncul di Demak, Angka HIV/AIDS Meningkat
Menurut Heri, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya LSL di kalangan usia produktif. Beberapa di antaranya ada pengaruh pergaulan dan mobilitas penggunaan gawai dengan memanfaatkan aplikasi sebagai media jejering.
“Bahkan ada isu untuk mendapatkan kerja seks. Khawatirnya ini remaja tergiur uang. Apakah mereka ikut-ikutan atau memang seperti murni LSL,” jelasnya.
Indikasi hubungan sesama jenis pada usia produktif ini lantas menjadi perhatian bersama dalam menangani HIV/AIDS. Termasuk dalam hubungan keluarga, masyarakat, pertemanan, dan lingkungan sosial.
Baca juga: HIV/AID Meningkat, Pemkab Demak Gencar Lakukan Antisipasi
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengaku melakukan sosilasi di lingkungan sekolah, kemudian memberikan fasilitas pelayanan penanganan HIV/AIDS di rumah sakit dan puskesmas di Demak.
“Untuk remaja kita sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan mengenai sosialisasi di sekolah, terkait pencegahan dan penangan HIV/AIDS, termasuk lembaga pendidikan di bawah kewenangan Kemenag. Kami juga sampaikan ke KPA, untuk menyampaikan hal itu ke semua organisasi,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
