BETANEWS.ID, KUDUS – Petani di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mulai mengembangkan tanaman padi hitam dan padi merah. Itu dilakukan, karena beras hitam dan beras merah memiliki nilai ekonomi tinggi dibanding beras pada umumnya.
Petani yang sudah menanam padi hitam dan padi merah adalah Hawi Sukamto. Bahkan, warga Desa Karangrowo tersebut, sudah memproduksi beras hitam dan merah, dan kemudian mejualnya.
Pria yang akrab disapa Hawi tersebut mengatakan, mulai menanam padi hitam dan merah pada musim tanam (MT) 2. Jumlah produksi belum begitu banyak karena masih tahap uji coba.
Baca juga: Warga Kudus Serbu Beras Murah Rp10.400 Sekilo di Dispertan, 3 Ton Ludes Sebelum Acara Dimulai
“Musim tanam kemarin saya menanam benih padi hitam dan padi merah masing-masing 5 kilogram. Ketika panen hasilnya jadi 1,3 ton,” ujar Hawi kepada Betanews.id saat bertemu di Gerakan Pangan Murah Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Senin (16/10/2023).
Hasil panen tersebut, lanjtutnya, kemudian diselep untuk menjadi beras. Beras yang dihasilkan tersebut lalu dikemas dalam plastik, setiap kemasan berisi 1 kilogram.
“Untuk harga beras merah dan hitam saya banderol sama yakni Rp 25 ribu perkilogram. Jadi secara nilai ekonomi lebih menguntungkan dari pada beras putih biasa,” bebernya.
Namun, ungkapnya, dibanding harga di pasaran harga beras merah dan beras hitam miliknya jauh lebih murah. Harga beras merah dan beras hitam di pasaran kurang lebih Rp 32 ribu perkilogram.
