BETANEWS.ID, JEPARA – Sadar akan rentannya media sosial, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara berencana untuk membentuk tim patroli syber yang memiliki tugas untuk mengawasi jalannya pemilu di media sosial.
Sujiantoko, Ketua Bawaslu Kabupaten Jepara mengatakan bahwa meskipun rencana tersebut baru berupa gagasan namun saat nanti sudah dibentuk tim gugus tugas dari lembaga terkait hal tersebut menurutnya akan segera direalisasikan.
Baca Juga: Lima Jabatan Komisioner KPU Jepara Masih Kosong
Sebab dari Bawaslu sendiri menurutnya memang memiliki keterbatasan dalam hal tim syber sehingga membutuhkan kerjasama dari tim gugus tugas.
“Patroli syber ini baru gagasan karena kita masih menunggu gugus tugas dari temen-temen yang ada di Mitra lembaga,” katanya saat ditemui usai kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema Optimalisasi Peran Generasi Millenial dalam Pengawasan Partisipatif Pemilu, di Hotel Ono Joglo Bandengan, Rabu (25/10/2023).
Tim gugus tersebut nantinya akan beranggotakan perwakilan dari pihak Polres Jepara, Kominfo Kabupaten Jepara, serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) daerah.
“Harapannya nanti saat tim gugus tugas ini sudah ada kita bisa membentuk tim patroli syber yang memang tugasnya untuk melakukan pengawasan di internet maupun media sosial,” tambahnya.
Dalam membentuk tim patroli syber selain melibatkan tim gugus tugas, dari pihak Bawaslu nantinya juga akan turut melibatkan komunitas-komunitas pegiat sosial yang ada di Kabupaten Jepara.
Selain itu ia berharap, kepada generasi milenial yang menjadi peserta Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dapat turut serta mengawasi jalannya pemilu dengan cara ikut menyebarkan konten-konten yang mendukung suksesnya pemilu di tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Lahan Perekonomian Terancam Hilang Akibat Normalisasi, Warga Minta Solusi
“Karena generasi milenial ini kan mereka punya kemampuan dalam hal konten media sosial, sehingga kami berharap mereka bisa ikut memberikan informasi atau ikut serta mengkampanyekan konten-konten positif terutama dalam hal proses berjalannya pemilu di tahun 2024 mendatang,” ujarnya.
Ia menambahkan para generasi millenial tersebut harapannya turut membagikan informasi tentang konten-konten yang tidak benar atau hoaks, isu SARA, atau hal-hal yang mengarah pada pelanggaran pemilu.
Editor: Haikal Rosyada
