31 C
Kudus
Sabtu, April 26, 2025

Rektor UIN Raden Mas Said Bentuk Posko Pengaduan Maba Korban Pinjol

BETANEWS.ID, SUKOHARJO – Pihak Rektorat  Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta terus berupaya untuk menyelesaikan kasus pinjaman online (pinjol) yang menimpa mahasiswa baru (maba). Selain membentuk Dewan Kode Etik, rektorat juga akan membentuk tim yang akan menjadi pos pengaduan bagi maba.

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof Mudhofir, menjelaskan, sementara ini, pihaknya terus berusaha  untuk mendapatkan data valid jumlah mahasiswa baru yang terlanjur  melakukan registrasi pinjol.

“Saya Rencananya akan membuat tim yang ditugasi untuk menyelesaikan,” jelasnya saat ditemui di ruangannya, Senin (14/8/2023).

-Advertisement-

Baca juga: Dibayangi Kasus Pinjol, PBAK UIN Raden Mas Said Tetap Berjalan Sesuai Jadwal

Ia juga mengatakan bahwa saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menerima dokumen mahasiswa yang telah terlanjur melakukan registrasi pinjol. Pada saat  yang bersamaan, OJK juga memanggil pihak kampus UIN Raden Mas Said yang diwakilkan oleh Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Kelembagaan.

“Sarannya (dari OJK) adalah membuat posko aduan. Ini sedang kami koordinasikan dibentuknya seperti apa dan posko aduan itu kita hanya untuk mendapatkan data, dan penegakannya ketua daerah berwenang,” ujarnya.

Senin ini, Rektor juka akan memanggil dekan-dekan dari seluruh fakultas untuk mendapatkan data mahasiswa baru yang terlanjur melakukan registrasi pinjol. Hal  ini dilakukan untuk mendapatkan data valid, serta dapat memutuskan langkah selanjutnya yang akan dilakukan.

Baca juga: Ini Berbagai Pengakuan Mahasiswa Baru UIN Raden Mas Said Saat Diarahkan Mendaftar Pinjol

“Hari ini kami ingin memastikan data yang sebenarnya, datanya berapa, untuk nanti kami serahkan kepada pihak berwenang untuk dilindungi, karena kami juga punya kapasitas untuk uninstall, memberitakan. Ini OJK pada saat yang sama juga sudah melakukan pemanggilan DEMA dan lainnya, dan sudah menyerahkan dokumen,” kata dia.

Menurutnya, langkah ini adalah upaya yang dilakukan oleh pihak universitas untuk menjamin keamanan data dan kenyamanan mahasiswa baru yang sudah mendaftar pinjol.

“Jadi kampus bertanggungjawab, sampai hari ini untuk memperoleh data yang valid. Kalau kemarin yang beredar kan 500 sampai 2.000 ya (yang sudah mendaftar pinjol). Pada PBAK tahun ini kita ada 4.027 mahasiswa baru,” kata dia.

Meski permasalahan ini belum selesai, tapi kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan tetap diselenggarakan sesuai jadwal, yakni mulai 14 Agustus 2023 ini. kegiatan PBAK yang biasanya dipanitiai oleh DEMA, saat ini diambil alih oleh pihak kampus karena organisasi DEMA tengah dibekukan untuk sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER