BETANEWS.ID, SUKOHARJO – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta berlangsung mulai pagi ini, Senin (14/8/2023). Kegiatan PBAK yang sebelumnya diurus oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), saat ini diambil alih oleh pihak universitas.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof Mudhofir, menjelaskan, pengambilalihan wewenang itu imbas dari kasus mahasiswa baru yang diwajibkan daftar pinjaman online (pinjol) oleh DEMA. Bahkan, akibat kasus tersebut DEMA telah dibekukan dan presidennya, Ayuk Latifah, dicopot.
Baca juga: Mahasiswa Pro DEMA UIN Raden Mas Said Sebut Putusan Dewan Kode Etik Cacat dan Tak Netral
“PBAK-nya tidak bermasalah, karena dananya kan sudah ter-cover semua,” kata Prof Mudhofir.
Sementara untuk kegiatan Festival Budaya yang direncanakan DEMA, Prof Mudhofir menjelaskan bahwa kegiatan itu bukan merupakan rangakaian PBAK yang digelar oleh Universitas. Namun, sayangnya pada saat merencanakan kegiatan itu, Rektor mengatakan bahwa tidak ada komunikasi, termasuk juga dalam menggandeng sponsorship.
Kepala bagian (Kabag) Kemahasiswaan dan Akademik UIN Raden Mas Said, Rudi Hartono, menjelaskan, penyelenggaraan PBAK telah diatur berdasarkan SK Dirjend Pendis Nomor 4962 tahun 2016, tentang susunan Kepengurusan PBAK. Kegiatan PBAK melibatkan beberapa unsur kepanitian mulai dari Rektor sebagai pelindung kegiatan, Wakil Rektor III sebagai penanggung jawab kegiatan. Panitia juga ada dari unsur dosen dan mahasiswa.
“Kami juga melihat dari masing-masing seksi seksi pelaksanaan, mulai dari Tim kesehatan juga kami siapkan. Kami berharap semua bisa berjalan lancar,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin