31 C
Kudus
Sabtu, September 23, 2023

Perhutani Pati Tetapkan Siaga Kebakaran Hutan, KPH Regaloh Paling Rawan

BETANEWS.ID, PATI – Musim kemarau yang sudah terjadi dalam beberapa bulan ini, membuat jumlah titik panas (hotspot). Pengaruh musim kemarau meningkat dan meluas ke berbagai wilayah, di antaranya di Kabupaten Pati.

Terkait dengan hal itu, Perhutani Pati menetapkan status siaga kebakaran hutan. Status tersebut, ditetapkan di sejumlah area hutan yang tersebar di Pati. Keputusan ini diambil oleh Perhutani Pati, mengingat musim kemarau diprediksi akan berlangsung cukup lama.

Melalui pertimbangan itu, Perhutani Pati bakal meningkatkan pengawasan di semua kawasan hutan mereka.

Baca juga: Anggota Dewan Temukan Sungai di Batangan Pati Tercemar Limbah

“Saat ini sudah masuk dalam siaga bencana kebakaran hutan. Sebagai pencegahan kami akan mengedukasi masyarakat sebagai salah satu pemicu baik sengaja ataupun tidak disengaja,” kata Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati, Eko Teguh Prasetyo, Rabu (22/8/2023).

Menurutnya, secara keseluruhan ada 20 ribu hektare hutan yang berpotensi terbakar. Dari jumlah tersebut, Eko menyebut, KPH Regaloh, Kecamatan Tlogowungu menjadi daerah paling rawan kebakaran saat ini.

Banyaknya jumlah penggarap di dekat hutan menjadi salah satu alasan munculnya potensi terjadinya kebakaran. Apalagi katanya, kebiasaan penggarap membuka lahan dengan membakar area tersebut, dapat berpotensi menyulut api lebih besar di tengah musim kemarau seperti saat ini.

Baca juga: Warga Sidomukti Pati Rela Antre Berjam-jam Demi Dapatkan Air Bersih

“Meski hanya satu hingga dua penggarap masih membuka lahan dengan membakar, kami tetap mengawal mereka agar upaya pembersihan tidak berakibat fatal,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, selama ini kasus kebakaran hutan di wilayah Pati tercatat masih minim.Mengingat kebakaran yang terjadi sifatnya masih kecil dengan luasan lahan sekitar setengah hektare.

“Jadi kita tidak masukkan ke dalam daftar kebakaran hutan. Sebab apinya hanya setinggi 20 cm tidak sampai dua meter. Sehingga masih bisa kita kendali,” pungkasnya.

Editor: Ahamd Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,308PengikutMengikuti
118,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER