31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Kronologi Ketua BEM FMIPA UNS Dianiaya Sopir Kampus, Sampai Diancam Akan Dibunuh

BETANEWS.ID, SOLO – Mahasiswa Progam Studi (Prodi) Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS), M Khoirul Umam (19) melaporkan sopir kampus terkait dugaan penganiayaan dan ancaman pembunuhan ke Mapolresta Solo.

Ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023), korban mengaku kejadian bermula saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) MIPA tengah menggelar kegiatan eksplor Ormawa (pengenalan organisasi mahasiswa) pada Rabu (23/8/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.

Dalam kegiatan itu, BEM membawa tema pergerakan tentang isu-isu yang terjadi di kampus UNS. Kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB, BEM mendapatkan panggilan dari pihak Dekanat. Korban yang merupakan Ketua BEM FMIPA bertemu dengan pihak rektorat, yang datang menggunakan mobil bersama terlapor.

-Advertisement-

Baca juga: Diminta Mahasiswa Bantu Usut Dugaan Korupsi di UNS, Gibran: ‘Salah Alamat’

“Setelah dari sana (rektorat), ketika perjalanan pulang saya duduk di (bangku penumpang) depan, di sebelah pelaku. Yang duduk di belakang Dekan dan Wakil Dekan,” kata Khoirul.

“Dari sopirnya bertanya kepada saya, mas orang mana? Saya jawab orang Tangerang. Dia bilang kamu tahu attitude orang Solo enggak? Sini saya ajari. Langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan,” lanjutnya.

Mengetahui kejadian itu, lanjut Khoirul, pihak Dekanat langsung melakukan tindakan untuk meredakan aksi. Sopir diminta tak melakukan kekerasan, dan pihak Dekanat meminta menghentikan perbuatan Y.

Setelah sampai kembali ke Fakultas MIPA, dia menuturkan, terlapor kembali melakukan penganiayaan terhadap korban. Di sana korban mengaku dipukul beberapa kali.

“Setelah sampai ke Fakultas MIPA, Dekan langsung pergi ke kantornya, saya sempat berbincang sejenak dengan Wakil Dekan saya. Setelah selesai, saya pergi. Saya pergi tapi didatangi lagi oleh supir tadi,” tuturnya.

Baca juga: Rekor Muri dan Student Vaganza Dibatalkan Rektorat, Panitia PKKMB UNS Mengundurkan Diri

“Saya ditonjok di sebelah rahang kanan dengan tangan kirinya, saya sempat mundur, dia bilang “Kamu diam”, Saya ditonjok lagi, dan dipegang baju saya, dan didorong. Saya diancam akan dibunuh. Saya dipukuli di sebelah dahi, rahang, paha kanan, kaki kanan,” ungkapnya.

Dia mengaku sempat merekam percakapan ancaman terlapor kepadanya, yang ia lampirkan sebagai alat bukti. Selain itu, korban juga ke rumah sakit untuk melakukan visum.

“Yang sangat saya sayangkan, saat kejadian itu, di samping saya ada seorang satpam. Tapi dia hanya diam saja melihat kejadian tersebut,” tukasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER