BETANEWS.ID, PATI – Sikap Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro yang menemui massa pendemo dari RT, RW, dan kepala desa dinilai arogan. Hal itu ketika Henggar marah saat ada salah satu pendemo yang mendesak meminta kepastian jawaban dari tuntutan mereka terkait kenaikan tunjangan RT.
Ketua Aksi Unjuk Rasa, Sutrisno, mengaku tidak puas dengan jawaban yang disampaikan oleh Pj Bupati Pati. Apalagi, sempat ada nada marah saat menemui pendemo.
“Tentu tidak puas dengan jawaban Pj. Sebab dia kayaknya masih ada muncul arogan dan nada-nada marah. Jadi saya rasa apa Pak Ganjar salah pilih orang ya?” ujarnya usai menggelar aksi, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Tuntut Tunjangan Naik, Ribuan Ketua RT di Pati Geruduk Kantor Bupati
Ia yang juga merupakan kepala desa mengatakan, bahwa sebenarnya perwakilan kepala desa dari masing-masing kecamatan akan menghadap Pj Bupati Pati, tapi disebutnya Henggar tidak mau menemui.
“Jadi, dengan kesal hati, kita merasa, kita mau ketemu pimpinan kita, duduk satu meja, bicara yang kaitannya dengan Perbup Nomor 55 Tahun 2021 yang kaitannya dengan pengisian perangkat desa, yang selama ini sebetulnya tidak ada kewenangan dan tugas secara teknis maupun mekanisme dikuasai panitia dari kabupaten,” ucapnya.
Padahal katanya, dalam Undang-Undang Desa sudah jelas, pengisian perangkat desa merupakan kewenangan mutlak kepala desa. Sehingga menurutnya, pengisian perangkat desa seharusnya berada di tingkat desa. Ia pun menyebut, aturan tersebut dipelintir dan dimanipulasi.
Baca juga: Naik ke Atas Truk Temui Pendemo, Pj Bupati Pati Emosi Sampai Bilang Gini
“Kalau saya analogikan, ini yang menjadi hak-hak kepala desa sudah dirampas panitia kabupaten, ” imbuhnya.
Kemudian, terkait dengan aksi kali ini, kalau nantinya tuntutan RT soal tunjangan yang minta dinaikkan dari Rp500 ribu per tahun menjadi Rp500 ribu per bulan tidak ada tanggapan, maka mereka mengancam akan melakukan demi jilid 2 dengan massa yang lebih banyak.
Editor: Ahmad Muhlisin