BETENEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tengah bekerja keras untuk melawan stunting. Bahkan Bupati Kudus HM Hartopo meminta penanganan stunting dikeroyok bareng lintas sektor. Hal itu dikatakan orang nomor satu di Kudus dalam Rembuk Stunting di Pendopo, Selasa (27/6/2023).
Penurunan angka stunting merupakan program Pemerintah Pusat. Oleh karena itu semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Kudus ikut pendampingan dalam penanganan stunting.
Baca Juga: Dokumen dan Arsip Tjap Djangkar Lengkap, Tim Museum Ranggawarsita Takjub
“Saya minta kasus stunting dikeroyok bareng. Sebab stunting merupakan program Pemerintah Pusat, dan target kita nol persen pada 2024,” ujar Hartopo kepada Betanews.id.
Hartopo pun meminta agar gelaran Rembuk Stunting tidak hanya sebuah seremonial semata. Melainkan harus betul-betul kerja nyata dan turun kelapangan.
“Saya tidak mau kegiatan ini sebagai seremonial saja. Bentuk komitmen dan betul-betul kita real bisa turun ke bawah. Terutama memberikan sosialisasi dan edukasi terkait stunting,” bebernya.
Menurutnya, sosialisasi tidak hanya diberikan kepada orang tua balita tapi juga bisa dilakukan sejak dini. Edukasi bisa diberikan kepada dua sejoli yang baru menikah.
“Dua sejoli yang baru menikah itu juga perlu diberikan pemahaman terkait stunting. Mungkin Kemenag juga bisa ikut untuk memberikan edukasi tersebut,” imbuhnya.
Smentara itu Sekretaris Daerah, Samani Intakoris menyebut bahwa kegiatan rembuk stunting bertujuan untuk mensinergikan antara Pemerintah Kabupaten Kudus dengan lintas sektoral dalam upaya penanganan stunting yang ada di Kabupaten Kudus.
“Bertujuan untuk mensinergikan, dengan harapan dapat bersama-sama menangani kasus stunting yang terjadi,” sebut Samani.
Diketahui, kata dia, sesuai hasil operasi timbang bayi bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Kudus yang terindikasi stunting ada 2.917 jiwa dari total 59 ribu balita. Jumlah tersebut setara dengan 5,85 persen.
Namun berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Kudus sebesar 19 persen.
Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Kudus Libatkan 40 Pelaku UMKM
“Berbagai program telah dilaksanakan dari dinas terkait namun hasilnya masih perlu upaya lebih keras. Untuk itu forum rembuk stunting tahun 2023 merupakan forum untuk mensinergikan program penurunan stunting lintas sektor, baik pemerintah maupun non pemerintah,” bebernya.
Samani berharap, rembuk stunting mampu menghasilkan kesepakatan bersama para pihak terkait program prioritas dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Kudus, menuju target angka stunting Kabupaten Kudus tahun 2023 sebesar 16 persen.
Editor: Haikal Rosyada