BETANEWS.ID, KUDUS – Belasan perempuan tampak sibuk di satu ruangan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnaker dan UKM) Kabupaten Kudus, Selasa (23/5/2023). Mereka terlihat sedang memasak ayam serta ada juga yang membuat boba untuk bahan minumannya.
Satu di antara peserta yakni Fitri Faizatul Maimunah (20) mengatakan, tertarik ikut pelatihan tata boga karena ingin menambah wawasan. Selain itu, mahasiswi IAIN Kudus, itu juga ingin bisa memasak aneka menu.
“Karena kodrat wanita itu kan memasak di dapur, jadi pelatihan tata boga sangat penting. Kemudian, keahlian tata boga ini bisa jadi modal keterampilan untuk berwirausaha,” ujar dara yang akrab disapa Fitri kepada Betanews.id.
Baca juga: 225 Pelaku UMKM dan Alumni Peserta Pelatihan BLK Dapat Bantuan Alat dari Pemkab Kudus
Setelah ikut pelatihan, Fitri mengaku akan mencoba berwirausaha di bidang minuman. Apalagi di pelatihan tersebut ada pembuatan minuman boba.
“Nanti setelah ikut pelatihan ingin mencoba usaha minuman boba. Sebab, menurut saya usaha minuman masih sangat potensial,” beber warga Desa Pedurenan, Kecamatan Gebog, Kudus tersebut.
Sementara itu, Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, saat ini sedang berjalan aneka jenis pelatihan, termasuk tata boga.
“Untuk tata boga, menu pelatihanya membuat ayam bekakak dan minuman boba. Peserta diajari untuk membuat boba sendiri,” ujar perempuan yang akrab disapa Rini kepada Betanews.id.
Rini mengatakan, tahun ini Disnakerpinkop dan UKM Kudus menyelenggarakan 41 jenis pelatihan yang dimulai sejak Februari dan akan selesai awal Agustus 2023. Jenis pelatihan tersebut, di antaranya pelatihan tata boga, menjahit, otomotif, guide wisata, dan lain sebagainya.
“Sebanyak 41 jenis pelatihan terbagi menjadi 146 paket pelatihan. Total peserta kurang lebih 2.336 orang atau perpaket terdiri dari 16 peserta,” bebernya.
Baca juga: Peserta Kelas Tata Boga BLK Kudus Diajari 30 Resep, Lulus Langsung Siap Buka Usaha
Dia mengungkapkan, aneka jenis pelatihan tersebut menelan anggaran kurang lebih Rp 8 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2023.
“Harapannya para peserta yang ikut peatihan nantinya bisa berwirausaha sendiri, serta bisa mandiri. Semoga dengan pelatihan ini para peserta mendapat tambahan ilmu dan keterampilan,” imbuhnya.
Editor: Suwoko