BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo belum bisa memastikan nasib politiknya. Ia terlihat gamang, apakah akan tetap mencalonkan diri kembali di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 atau justru mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.
Perlu diketahui, masa pendaftaran caleg sudah dibuka sejak 1 Mei dan akan berakhir 14 Mei 2023. Namun, hingga saat ini orang nomor satu di Kabupaten Kudus tersebut belum memberikan kepastian akan ikut mendaftar di Pileg.
Baca juga: Hartopo Masuk PDIP Lagi, Akan Diusung di Pilbup Kudus 2024?
Terkait langkah politiknya, Hartopo mengaku masih menunggu keputusan partai setelah masa baktinya sebagai Bupati Kudus berakhir, Oktober tahun ini. Ia pun akan patuh jika ditugaskan partai, apakah maju Pilkada atau jadi Caleg DPR RI.
“Saya ini kader partai, jadi saya nunggu keputusan partai. Saya pun siap ditempatkan di mana saja,” ujar Hartopo kepada Betanews.id, belum lama ini.
Dia mengungkapkan, proses rehabilitasi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sudah disetujui. Oleh karenanya, ia pun tak ingin melakukan pelanggaran lagi.
“Rehabilitasi Alhamdulillah sudah disetujui. Terkait surat fisikmya tanya pak ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP,” bebernya.
Baca juga: Buka-Bukaan PDIP Kudus Pilkada 2024, Usung Hartopo Jadi Bupati, Masan DPRD Lagi
Perlu diketahui, Hartopo telah menjadi kader di PDI Perjuangan Kudus sejak lama. Bahkan proses pengkaderan ia lalui dari bawah. Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Kudus melalui partai besutan Megawati itu.
Namun, pada tahun 2018, dirinya digandeng M Tamzil sebagai calon wakil bupati dalam Pilbup Kudus. Langkahnya tersebut dinilai DPP PDI Perjuangan sebagai hal yang salah, karena PDI Perjuangan telah mengusung pasangan Masan-Nor Yasin. Karena itu, dirinya dipecat dari PDI Perjuangan, meski dirnya bersama Tamzil terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
Editor: Suwoko
