BETANEWS.ID, KUDUS – Sarung batik Al-Hazmi telah memiliki banyak penggemar. Tidak hanya di Kudus, merek sarung yang memiliki puluhan motif ini juga digandrungi masyarakat di banyak daerah. Saking banyaknya peminat, Al-Hazmi telah memiliki 80 agen yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan penjualannya pernah sampai ke manca negara.
Saat ditemui di toko yang berada di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, owner Sarung Batik Al-Hazmi sudi berbagi informasi tentang penjualan produknya. Budi mengatakan, sejumlah agen berada di Kudus, Jepara, Pati, Kendala, Gresik, dan Jogja, dan sejumlah daerah lain.
“Kalau pemasaran pernah sampai kirim ke luar negeri, tapi itu tahun kemarin. Dan kebanyakan itu orang Indonesia yang sekarang berdomisili di sana. Beberapa negara itu antata lain Malaysia, Singapura, Yaman, Mesir, dan Inggris,” katanya, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Jelang Lebaran Ini, Permintaan Sarung Batik Al Hazmi Meningkat Hingga 300 Persen
Menurutnya, untuk tahun ini belum ada pengiriman ke luar negeri. Meski begitu, untuk pemasaran di dalam negeri masih sangat besar. Inovasi produk berupa kreasi motif batik yang terus dilakukan, membuat pelanggan terus berdatangan.
“Untuk motif, kami memiliki kurang lebih 60 motif dengan total 120 seri. Jadi motif itu 50 persen motif khas Kudus dan dan sisanya yaitu motif klasik Jawa,” tuturnya.
kata Budi menjelaskan, sarung batik Al-Hazemi memiliki keunggulan dengan design excluvie yang didesain sendiri. Selain itu, pihaknya juga menggunakan kain yang biasa digunakan untuk batik tulis. Bahan tersebut di antaranya, katun prima, katun bercolin, katun juantiu, dan katun kotin primise.
“Produksi sarung batik ini menggunakan teknik hand print batik. Jadi untuk pola batiknya saya gambar sendiri. Untuk hasilnya batik ini bisa tembus, sehingga jika kain di balik tidak terlihat terbalik,” ungkapnya.
Baca juga: Sarung Batik Al-Hazmi Siapkan Motif Terbaru Khas Kudusan untuk Sambut Ramadan
Ia menuturkan, untuk tahun ini pihaknya mengeluarkan banyak motif, di antaranya pingitan, kembang ploso, drajat mukti, tunjung kencono, parijhoto, kopi mu pria, menara kretekan. Kemudian untuk pertengahan Ramadan ini, ada motif tawang kusumo, sido asih, parang ceplok, dan Pisan bali.
“Kalau untuk harga kisaran antara Rp 105 ribu hingga Rp 200 ribu. Jadi dari mulai kelas regular hingga premium ada semua,” rinci Budi.
