BETANEWS.ID. SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menekankan agar perencanaan pembangunan di 2024 mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat menyambangi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) di beberapa kecamatan.
Ita pun mengingatkan agar beberapa daerah meninggalkan perencanaan pembangunan yang selalu berfokus pada infrastruktur, karena infrastruktur di Kota Semarang sudah relatif bagus.
Ita mendasarkan fokus pemberdayaan masyarakat tersebut atas arahan Presiden Joko Widodo yang mengutamakan empat pokok perencanaan pembangunan, yaitu pengendalian inflasi, ketahanan pangan, kemiskinan, dan stunting. Oleh karenanya, Ita meminta LPMK, kelurahan, maupun tokoh masyarakat mulai beralih pada pemberdayaan. Ita menjelaskan fokus pemberdayaan ini adalah bagian yang saling terkait dari program-program arahan presiden.
“Jangan fokus pada infrastruktur saja, karena pastinya pengendalian inflasi, ketahanan pangan, kemiskinan, dan stunting ini beririsan, ada kaitannya masing-masing,” jelas Ita saat ditemui di Kantor Kecamatan Mijen, Jumat (10/2/2023).
Meski demikian, tambah Ita, perencanaan pembangunan infrastruktur tidak sepenuhnya dikesampingkan. Ia meminta setiap daerah dapat menyesuaikan dengan kondisinya masing-masing. Karena menurutnya, Musrembang ini dibuat per cluster sesuai geografis kewilayahannya.
Ita mencontohkan jika di wilayah Semarang atas yang lebih rentan terjadi tanah longsor, maka perencanan yang dibuat tetap melebihkan porsi infrastruktur, seperti penghijauan maupun pembangunan saluran-saluran air.
Di perencanaan infrastruktur, Ita menggarisbawahi penanganan banjir menjadi prioritas utama di 2023-2024. Ia menyebutkan di antaranya proyek penanganan banjir Kali Plumbon, Jembatan Beringin, dan tol tanggul laut yang walaupun ditangani kementerian PUPR, namun ada bagian yang dijalankan pemerintah kota, yakni soal pembebasan lahan.
Baca juga: Pemprov Jateng Terima 801 Aduan Buruh Sejak 2022, dari PHK Sepihak hingga Lembur Tak Dibayar
Sementara Ita juga menjelaskan jika pengerjaan saluran-saluran air di beberapa wilayah ada yang memiliki keterkaitan, di antaranya seperti pengerjaan saluran-saluran di wilayah Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Genuk yang menjadi satu kesatuan. Ita pun menggolongkannya sebagai program priorias.
Di sisi lain, terkait program-program bantuan pemerintah, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman, mengungkapkan jika warga harus menyadari adanya prioritas pembangunan yang dilimpahkan dan dikelola RW. Hal ini mengingat keterbatasan anggaran pemerintah jika harus didistribusikan merata di tiap RT.
“Kalau masing-masing RT berebut saya dapat, saya dapat, sementara anggarannya relatif sangat kecil, nanti akan jadi masalah ketika dibagi-bagi menjadi sedikit jumlahnya,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin