BETANEWS.ID, SEMARANG – Pelaksana tugas (Plt) Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di 177 kelurahan yang dipusatkan di Agrowisata Sodong, Purwosari, Kecamatan Mijen, Selasa (24/1/2023).
Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya fokus pada balita melainkan harus sejak masa kehamilan hingga 1.000 hari pertama tumbuh kembang anak. Karenanya, treatment dan edukasi pun harus diberikan kepada ibu hamil sehingga kehamilan dan bayi yang dilahirkan sehat.
“Kami optimis 2023 ini angka stunting di Kota Semarang tuntas terselesaikan dari angka awal 1.400 menjadi 0 kasus,” tegasnya.
Baca juga: Dengan Gor Rong Ceting, Ganjar Yakin Wonosobo Bisa Atasi Masalah Stunting
Ita menuturkan, Germas serentak ini juga sekaligus sebagai wujud edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, pemberdayaan diri dan lingkungan guna mewujudkan ketahanan pangan.
“Guyub rukun hari ini menunjukkan semangat kita bersama, memasak menu sehat untuk masyarakat sehat sejahtera. Dimulai dengan kegiatan senam bersama, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, balita dan lansia serta memasak menu sehat bergizi untuk anak-anak,” ujar Ita.
Baca juga: 25 Persen Kasus Stunting di Jateng Berasal dari Keluarga Menengah ke Atas
Pihaknya juga mendorong kegiatan menanam dan pertanian di wilayah perkotaan atau dikenal dengan urban farming. Dengan bertanam, akan menjadi langkah solutif masalah penghijauan, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan yang saling terkait satu sama lain.
“Dalam waktu dekat, tepatnya 28 Januari mendatang, juga akan diadakan gerakan menanam bersama masyarakat. Menanam dapat dilakukan di mana saja termasuk lahan idle ataupun menggunakan polybag. Dengan menanam, harapannya dapat mengurangi ketergantungan pada pasar minimal terpenuhinya kebutuhan lokal,” tuntasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin