31 C
Kudus
Sabtu, Juli 19, 2025

Bergaya Etnik dan Trendi, Tas Tenun Troso dari Bhineka Ini Mampu Tembus Pasar Malaysia

BETANEWS.ID, JEPARA – Beberapa model tas kekinian terpajang rapi di rak etalase kayu di sebuah rumah produksi tas yang berada di Jalan Citrasoma RT 18 RW 6, Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Jepara. Tas kekinian itu, tampak makin cantik dengan perpaduan kain Tenun Troso khas Jepara.

Muhamad Machrus Syafi’i, Owner Bhineka mengatakan, tas produksinya berbeda dari tas etnik di pasaran. Yakni, bagian tas menggunakan tenun, lalu dikombinasikan sedikit kain kulit. Sebaliknya, Bhineka menggunakan lebih sedikit kombinasi Tenun Troso pada produk tasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Machrus, konsep yang diusung menjadikan Bhineka punya keunikan tersendiri. Tentunya dengan tetap mengunggulkan kain Tenun Troso menjadi motif dan daya tariknya.

-Advertisement-
Machrus sedang membuat tas Tenun Troso. Foto: Erna Safitri.

Baca juga: Cerita Machrus, Dulang Cuan dari Kreasikan Kain Tenun Troso Khas Jepara Jadi Tas Kekinian

“Kosnepnya bikin tas yang mengunggulkan kain Tenun Troso khas Jepara, jadi bahannya dengan model kekinian yang mengikuti trend sekarang. Kalau yang lain lebih dominan kain Tenun Troso, kita malah pakai hanya sedikit saja,” Katanya, Selasa (25/1/2023).

Motif Tenun Troso khas Jepara, selain menjadi pemanis, juga menjadikan tas lebih berkarakter. Model tas kekinian yang diproduksi Machrus ada tujuh, di antaranya, weishbag, shoulder bag, sling bag, sling pouch, pouch, slempang dan walet.

Bhineka Tas Tenun Troso ini dibanderol mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 90 ribu, tergantung jenis atau model tasnya. Meski dibanderol dengan harga yang terjangkau, namun pihaknya tetap manjamin proses quality control dilakukan setiap selesai produksi.

“Yang best seller shoulder bag dan sling pouch. Shoulder bag ini memang sedang tren, sedangkan sling pouch itu tali selempangnya bisa dilepas sehingga multifungsi,” bebernya.

Machrus menerangkan, terdapat beberapa proses untuk mengombinasikan antara kain tas dan Tenun Troso. Pertama dibuat desain, lalu dibentuk pola pada karton dan bagaimana pembagian porsi antara kain tas dengan Tenun Troso. Setelahnya masuk proses pemotongan kain, penjahitan dan finishing.

“Awal mula didesain dulu, desainya mengikuti trend sekarang, dapat ide dari pinterest Instagram. Bahannya dari luar codura seperti polister kain tas pada umunya. Dalamnya furing satin yang antiair,” terangnya.

Karena masih diproduksi sendiri olehnya, sehari Machrus maksimal hanya bisa menghasilkan 12 tas Tenun Troso. Sementara, peminat tas Tenun Troso ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan Malaysia. Penjualan rata-rata 2-8 pcs tas setiap harinya.

Baca juga: Aksesoris Tenun Troso di Kharinable Ini Jadi Buruan Anak Muda

“Sehari maksimal yang 12 tas, karena pengerjaan sendiri. Untuk pesanan paling 8 pcs tas makin ramai kalau pas event online. Hampir seluruh Indonesia sudah semua, kebanyakan dari luar pulau Jawa, hingga Malaysia,” tuturnya.

Brand local Bhineka ini tersedia di beberapa marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, TikTokshop dan Instagram dengan nama @bhineka.ets. Selain memesan online, pelanggan dapat membeli langsung ke tempat produksi dengan jam operasional dari hari Senin-Sabtu pukul 08.00-16.00 WIB.

Editor: Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER