31 C
Kudus
Selasa, September 10, 2024

Sempat Ingin Berhenti Jualan Karena Omzet Anjlok, Ini Cerita Huda Rintis Usaha Molen Unyil

BETANEWS.ID, KUDUS – Menjelang siang, cuaca di sepanjang Jalan Suryo Kusumo, Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus, tampak mendung. Meskipun begitu, tak membuat Mitahul Huda lekas mengemas dagangannya.

Ditemui di lapak, Huda begitu sapaannya bersedia bercerita awal mula berjualan molen dan onde-onde unyil. Ia menjelaskan, sudah sejak tahun 2016 berjualan di depan Pasar Brayung. Alasannya, karena melihat tetangganya yang hidup kecukupan dari berjualan camilan serupa.

Huda saat melayani pembeli yang mampir di lapaknya. Foto: Erna Safitri.

Baca juga: Monde Mini Mami, Molen dan Onde-onde Mini Pinggir Jalan Ini Laris Banget

-Advertisement-

Di samping itu, sudah sejak lama ia berkeinginan memiliki usaha dan tak mau ikut orang. Sebelumnya, Huda sempat bekerja menjadi apoteker saat masih mengenyam pendidikan SMA. Pekerjaan itu dilakoninya sejak kelas 11 hingga lulus untuk membantu membayar biaya sekolah.

“Karena udah gak mau ikut kerja sama orang lagi, saya terus lihat tetangga saya yang hidup kecukupan dari jualan molen dan onde-onde mini, langsung pengen jualan seperti itu,” terangnya, Kamis (22/12/2022).

Keinginan itu ia wujudkan dengan ikut berkerja bersama tetangga selama dua tahun di Ungaran, Semarang. Sejak awal ia mengatakan niatnya untuk belajar, kemudian ia diberi resep dan akhirnya membuka sendiri di Kudus.

Huda memilih lokasi tepatnya di depan Pasar Brayung. Dengan pertimbangan dekat jalan raya dan alternatif Kudus-Pati. Selain itu, dekat dengan beberapa sekolah, yang mana camilan ini banyak disukai oleh anak-anak, pelajar hingga dewasa. Ia juga mengaku sempat memiliki dua gerobak, namun tutup karena kesulitan mencari karyawan yang telaten dan sabar.

“Saat terberat itu ketika pandemi, karena ada pos polisi, jadi pelanggan gak berani beli masuk pasar. Selama dua bulan omzetnya Rp 40 ribu tiap hari. Pengen berhenti dan ikut pabrik tapi disemangati istri akhirnya bertahan hingga kini,” ungkapnya.

Pria yang tercatat sebagai warga Desa Gamong RT 9 RW 1, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu mengaku, kini setelah sekolah kembali berjalan pendapatannya perlahan kembali. Di lapaknya itu ia menawarkan molen aneka rasa. Ada rasa strowbery, cokelat, pisang, dan pisang cokelat. Lalu onde-onde mini dengan rasa kacang hijau yang dijualnya Rp 250 per bijinya.

Baca juga: Lapak Gorengan di Kudus Ini Laris Banget, Sehari Omzetnya Bisa Jutaan Rupiah

“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai membaik, rata-rata kotornya Rp300 ribu perhari. Mulai jualan dari pagi jam 08.00 sampai jam 15.00 WIB,” bebernya.

Ia menuturkan, jika dirinya juga menerima pesanan untuk acara tertentu seperti yasinan, arisan, pernikahan hingga khitanan. Huda berharap kedepannya usahanya dapat berkembang serta bisa membuka cabang.

“Harapannya bisa lancar, berkembang banyak yang beli, dan buka cabang seperti dulu yang sempat berhenti di tempat lain,” ujar bapak satu anak itu.

Editor: Kholistiono

Erna Safitri
Erna Safitri
Erna Safitri adalah reporter Beta News yang bergabung pada 2022. Pernah menempuh pendidikan di IAIN Kudus Jurusan Komunikasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER