BETANEWS.ID, KUDUS – Mashudi (67) warga Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus mengaku kecewa karena semalam tak bisa menyaksikan tim kesayangannya Brazil bertanding melawan Kamerun di Piala Dunia melalui siaran televisi. Hal itu dikarenakan siaran televisi analog di Kabupaten Kudus dimatikan, Sabtu dini hari pukul 0.00 WIB.
Karena televisi milik Mashudi masih analog dan belum digital, sehingga tak bisa menangkap sinyal siaran, termasuk siaran pagelaran Piala Dunia. Ia juga belum punya set top box (STB).
“Sebelumnya saya tidak tahu, jika siaran televisi analog akan dimatikan tadi malam. Tahu saya, ketika bangun sekitar pukul 2. 00 WIB karena ingin melihat pertandingan piala dunia. Tapi ketika menyalakan televisi, malah tak ada gambarnya,” ujar Mashudi kepada Betanews.id, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Harga STB di Kudus Naik Gila-gilaan
Karena itulah, kata dia, paginya pun langsung bergegas mencari toko ektronik untuk membeli STB, agar televisinya bisa lagi menangkap sinyal siaran. Namun, mencari STB juga tak mudah. Banyak toko elektronik yang mengaku kehabisan barang tersebut.
“Saya tadi sudah keliling ke tiga toko elektronik. Tapi tiga-tiganya kosong, kata penjualnya STBnya sudah habis,” ungkapnya.
Dia pun mengaku senang, akhirnya bisa mendapatkan STB di toko BK Elektric. Meskipun antre tidak apa-apa yang penting bisa dapat STB.
“Senang akhirnya dapat STB. Ini saya beli dengan harga Rp 295 ribu. Nanti malam bisa nonton Piala Dunai lagi,”ucapnya senang.
Siaran televisi, menurut Mashudi, adalah sesuatu yang sangat penting baginya. Sebab, siaran televisi itulah hiburan satu-satunya di usia senjanya.
“Siaran televisi itu penting banget bagi saya. Orang tua seperti saya ini siaran televisi adalah hiburan dan sumber berita utama. Makanya ketika televisi saya tak ada gambarnya, paginya saya langsung beli STB,” ujar pensiunan guru tersebut.
Hal yang hampir sama juga dikatakan oleh Tio. Warga Desa Karangampel, Kecamatan Gebog itu mengaku dikagetkan anaknya yang rewel pagi-pagi. Ternyata, layar televisi miliknya penuh dengan bintik-bintik dan tak ada gambarnya sama sekali.
Baca juga: Warga Kudus Geruduk Toko Elektronik untuk Beli STB Usai Siaran TV Analog Dimatikan
“Karena anak saya rewel, istri saya pun langsung memintaku untuk segera membeli STB. Saya pun langsung bergegas ke toko BK Elektric dan membeli STB. Saya membeli STB merek Luby dengan harga Rp 295 ribu,” ujarnya.
Selama ini, ia fokus bekerja untuk menafkahi keluarga dan jarang menonton televisi. Sehingga ia tak sadar bahwa semalam pukul 0.00 WIB siaran televisi analog di Kudus dimatikan.
“Sebenarnya sudah tahu kalau siaran televisi analog akan dimatikan. Namun, tak tahu waktu pastinya. Oleh karenanya saya baru beli sekarang, ketika anak saya rewel saat televisiku tak ada gambarnya,” pungkasnya.
Editor: Kholistiono